MENGAPA HARUS HIDUP KUDUS?




Seluruh Perjanjian Baru berbicara menentang untuK mencoba "hidup kudus" dengan kekuatan kita sendiri atau dibenarkan dengan usaha kita sendiri. Allah tidak berhubungan dengan kita sesuai dengan tingkat ketaatan kita, tetapi menurut ketaatan sempurna dari Yesus Kristus.
Karena kami yakin, bahwa manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat. (Rm 3:28)
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar. (Rm 5:19)
Namun kita juga melihat banyak ayat dalam Perjanjian Baru yang mendukung hidup yang kudus. Trus apa yang menjadi tujuan ayat ini? Nah jika kita melihat pada 2 ayat di atas, itu berbicara tentang status kita di hadapan Allah. Di mata Tuhan, sekali kita menaruh iman di dalam AnakNya – Yesus Kristus, kita akan selalu dibenarkan dan benar di hadapan-Nya karena ketika Bapa melihat kita, Bapa melihat Kristus dalam kita. Kita ada DALAM Kristus dan tak ada seorang pun yang bisa membawa kita keluar dari Kristus.

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. (1Kor 6:17)
Namun, seringkali kita mencoba memisahkan diri kita dari Kristus…. kita merasa bahwa tindakan kita sedang diteliti oleh Allah di bawah kaca pembesar…, tapi ini tidak pernah terjadi. Bapa melihat ketaatan Yesus yang sempurna atas nama kita!
Sebaliknya, dalam konteks urtusan dengan SESAMA, kita terus diperintahkan untuk "saling mengasihi", "hidup dalam  damai", "saling memaafkan" dll. Konteks KASIH KARUNIA punya perbedaan aplikasi antara saya dengan Tuhan , dan saya dengan sesama… terhadap SESAMA kita harus “melakukan perbuatan baik”.. Perhatikan… saya tidak mengatakan bahwa orang boleh hidup tidak taat/tidak kudus kepada Allah. Tapi anda akan melihat bahwa konteks Perjanjian Baru yang berbicara tentang hidup kudus dan perbuatan baik, berkaitan dengan menjaga hubungan kita dengan orang lain.
Mari kita lihat 3 contoh ini:
Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota. (Ef 4:25)
Jika Anda terus berbohong kepada sesama, maka anda akan mendapatkan masalah -- cepat atau lambat.
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. (Ef 4:26-27)
Ketika anda tetap marah dengan seseorang untuk jangka waktu lama, anda memberikan kesempatan untuk iblis masuk dalam hubunganmu dengan orang itu.

(Ayat 28) Orang yang mencuri, janganlah ia mencuri lagi, tetapi baiklah ia bekerja keras dan melakukan pekerjaan yang baik dengan tangannya sendiri, supaya ia dapat membagikan sesuatu kepada orang yang berkekurangan.
Ketika kita mencuri dari orang lain, sama saja anda buat masalah besar….!!!!
(Ayat 29) Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Sekali lagi ini berbicara tentang SESAMA, karena dikatakan bahwa kata-kata kita harus mendidik para pendengar… konteksnya kita dengan orang lain!
Kol 3:9-13 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.

Gal 6:8 Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu.
Anda akan mengalami masalah dengan orang lain jika anda berbohong, menipu atau mengelabui mereka. Anda mungkin belum dituntut oleh hukum Taurat jika Anda mencuri atau melakukan kejahatan lainnya…tapi temanmu akan membawamu ke penjara…

Ada banyak contoh lain, tapi saya pikir kita sampai pada kesimpulannya : Allah tidak mengurangi cintaNya ketika hidup kita berantakan, tapi orang-orang dewasa yang memahami Kasih Karunia tahu bahwa perilaku tidak ada yang sempurna.
Akhirnya, alasan kedua untuk hidup kudus adalah ini: Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa (Kol 2:11) Mengapa kita ingin hidup di dalamnya lagi?

Mengapa kita masih ingin sifat lama kita yang berdosa seolah-olah itu belum dipotong??
Rm 6:1-2 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
Ayat 7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa.
Ayat 12-14 Sebab itu hendaklah dosa jangan berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang fana, supaya kamu jangan lagi menuruti keinginannya. Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata kebenaran. Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.

Kesimpulannya…
Ini yang harus kita lakukan: Semakin kita berusaha untuk berbuat dosa sesedikit mungkin, semakin kita akan gagal. Kemenangan kita atas nafsu daging adalah dengan memiliki pembaharuan pikiran, … dan untuk memiliki pembaharuan pikiran…. habiskanlah waktumu di hadirat-Nya, biarkan Dia mencintaimu, mencumbumu dan memuaskanmu…. Ketika kita mulai melihat betapa dalam kasih-Nya, kita tidak akan mampu melawan aliran buah Roh-Nya di dalam diri kita…


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)

MENGAPA TUHAN INGIN MEMBUNUH MUSA? (KEL 4:24-25)