Joni, Jimi & Jesus
Pertimbangkan JONI: Joni adalah orang percaya dalam Yesus Kristus. Pada usia 14, ia mendengar seorang pembicara tamu di kamp pemuda mengajarkan bahwa Yesus mati bagi dosa-dosa dan Joni percaya dengan apa yang didengarnya itu. Dia berdoa dengan konselor di akhir pelayanan itu dan tidak pernah ragu bahwa ia adalah seorang Kristen sejak saat itu.
Namun, berikut adalah beberapa hal yang Joni tidak tahu atau tidak percaya:
1. Bahwa semua dosa-dosanya - masa lalu, sekarang, dan masa depan, telah sudah diampuni karena karya Kristus di kayu salib. Dia tidak pernah diajar begitu dan tidak pernah tahu itu. Dia berpikir bahwa dosa-dosa masa lalu diampuni dan karena itu dia masih harus meminta pengampunan setiap hari.
2. Bahwa dia adalah orang benar. Joni mencoba untuk menjadi semakin benar dengan membaca Alkitab, berdoa, menghadiri gereja, dan disiplin rohani lainnya yang telah diajarkan dan diperlukan untuk bertumbuh dalam kebenaran.
3. Bahwa dia sudah suci. Dia akan selalu mengatakan, "Saya mencoba menjadi…." jika seseorang untuk menanyakan apakah ia suci. Dia tidak tahu bahwa kesucian itu adalah karena apa yang Yesus Kristus telah lakukan dan bukan bergantung dari apa yang ia lakukan atau tidak ia lakukan.
Apakah ketiga aspek karya salib Yesus ini tetap berlaku meskipun Joni tidak tahu? Tentu saja jawabannya adalah, "YA." (ini yang disebut "realitas obyektif.") Joni adalah orang benar, terlepas apakah dia tahu atau percaya. Ini adalah "realitas faktual" dari masalah ini. Pengampunan-Nya, kebenaranNya dan kekudusanNya tidak menjadi sebuah kenyataan yang bermanfaat bagi orang itu sampai dia tahu dan percaya hal itu,…. tetapi itu bukan berarti mereka bukan orang benar karena mereka tidak tahu..
Betul..? Betul…? Betul?
Sekarang perhatikan JIMI: Jimi tidak percaya kepada Yesus Kristus. Dia dibesarkan di sebuah keluarga yang tidak bermoral dan tidak menghadiri gereja sama sekali. Jimi pernah mendengar satu khotbah. Dia tidak pernah memikirkan untuk menjadi seorang Kristen…
Berikut adalah beberapa hal yang Jimi tidak tahu atau tidak percaya:
1. Dia tidak tahu bahwa dosa-dosanya semuanya telah diampuni. Apakah pengampunan dosa-dosanya adalah sesuatu yang terjadi karena pekerjaan SALIB yang telah selesai atau ia harus percaya sebelum karya salib itu memiliki DAMPAK atas dosa-dosanya ketika ia datang untuk meminta pengampunan atas dosa-dosanya itu?
2. Dia tidak percaya bahwa ia adalah benar. Haruskah Jimi percaya Yesus Kristus sebelum ‘dampak’ karya salib dapat diterapkan kepadanya? Ataukah anugrah kebenaran itu sudah ia terima walaupun ia mempercayai itu?
3. Dia tidak pernah melihat dirinya sendiri sebagai orang suci. Apakah Jimi termasuk orang yang ditetapkan bahwa Yesus mati baginya?
Dalam kedua kasus Joni dan Jimi, bukan sepengetahuan mereka atau kepercayaan yang menyebabkan apa yang Yesus Kristus lakukan di kayu salib untuk menjadi “sukses”. Ketika Yesus berkata, "Sudah selesai," Dia menegaskan kemenangan salib itu…., sempurna untuk semua manusia, termasuk Joni dan Jimi. SUDAH SELESAI…!!!
Pengampunan untuk Joni, kebenaran dan kekudusan bagi Joni adalah nyata meskipun ia tidak tahu tentang hal itu. Mengapa? Karena Yesus telah berhasil melakukannya melalui kematianNya…, bagi Joni. Kecuali dan sampai Joni tahu dan percaya hal ini, dia tidak akan mendapatkan keuntungan dari karya Salib itu… (tapi karya Salib itu adalah tetap hal nyata). Karya Salib adalah realitas faktual bahkan meskipun seseorang tidak pernah tahu dan mengalami sebagai pengalaman aktual.
Apakah pekerjaan Yesus Kristus di kayu salib hanya untuk Joni? Mereka tidak tahu dan tidak percaya bahwa mereka sepenuhnya SUDAH diampuni, dibenarkan dan disucikan. Nah dengan satu langkah SEDERHANA, cukup PERCAYA saja.. maka karya salib itu dapat mereka rasakan… cukup satu langkah simple saja!!!
Di sisi lain, Apakah JIMI tidak diampuni atau dibenarkan atau dikuduskan sampai JIMI datang seperti yang JONI lakukan???? Joni juga tidak tahu dan percaya bahwa dia benar, tapi faktanya dia orang yang dibenarkan. Jimi juga tidak tahu dan tidak percaya bahwa dia kudus, iya khan? Kuasa karya salib tetap berlaku pada JONI meskipun ia tidak tahu dan tidak mempercayai itu, karena Joni mempercayai Yesus maka karya salib itu adalah miliki Joni. Tapi, bagi JIMI… dia tidak percaya Yesus! Jadi bagaimana ini???
Apakah pemahaman ini benar? Beberapa orang Kristen mengatakan bahwa JIMI JUGA diampuni. Kan Jimi cuma nggak tahu saja. Iyakhan? Lalu mereka berkata : kebenaran dan kekudusan, tidak akan berlaku sampai Jimi percaya pada Yesus. Jadi manfaat dari salib dibagi menjadi beberapa bagian (menurut orang-orang ini). Satu bagian adalah benar… entahkah orang itu tahu atau tidak percaya, Faktanya bahwa orang itu SUDAH DIAMPUNI! Namun… tentang PEMBENARAN DAN KEKUDUSAN, mereka harus mempercayainya lebih dahulu… Jadi, “Hasil bersih” dari salib dalam pandangan ini adalah bahwa sebagian karya salib berlaku mutlak pada semua orang, tapi sisanya hanya bermanfaat sampai orang-orang percaya. Hal ini tidak benar-benar "sudah selesai" tapi "akan sudah selesai" untuk satu orang pada satu waktu, yaitu ketika mereka percaya.
Apakah pandangan ini benar???
Yang benar adalah bahwa apa yang Yesus kerjakan melalui Salib adalah untuk JONI dan JIMI. Untuk keduanya!! Ini adalah pekerjaan salib yang SUDAH SELESAI, yang telah mengeluarkan kita dari ras Adam dan diadopsi dalam Kristus. Keberhasilan salib Kristus ini sepenuhnya karena Yesus! Dia melakukan semuanya! Ini benar-benar sudah selesai! Itu adalah Injil yang kita nyatakan kepada dunia!
Apakah ini berarti semua orang adalah orang Kristen? TIDAK..!!! Seorang Kristen adalah pengikut Yesus Kristus, yang telah menempatkan iman mereka kepada-Nya. Namun, mereka yang belum percaya JUGA tetap diperhitungkan, hanya mereka tidak tahu atau tiddak menikmati keuntungan dari kuasa Salib itu. Ibrani 4:2 “Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya.”
Ini sederhana. Mereka juga kaya secara rohani, tetapi sampai mereka percaya, mereka akan terus hidup sebagai orang miskin. Mereka tetap mati dalam kenyataan dan hidup dalam ilusi bahwa mereka bisa menjalani kehidupan mereka sendiri terpisah dari Bapa, Anak dan Roh yang telah membawa mereka ke dalam “pelukan KASIH KARUNIA”. Mereka berdiri di “Cahaya” tetapi buta untuk itu.
Jangan menghina pekerjaan salib yang SUDAH SELESAI dengan bersikeras bahwa pendapat kitalah yang menentukan apakah YESUS berhasil atau tidak.
Ingat : Dia berhasil!!! SUDAH SELESAI…!!!
Satu-satunya pertanyaan sekarang adalah apakah atau tidak kita akan hidup dalam kemenangan-Nya atau dalam ilusi kemerdekaan kita sendiri….
Just thinking about that!!
Komentar