APAKAH KASIH KARUNIA “SURAT IJIN” BERBUAT DOSA?



Pertanyaan seputar ini banyak saya dapati saat berinteraksi dengan banyak orang tentang pengajaran Kasih Karunia, berikut ini variasi pertanyaannya :

·         Apakah mengkhotbahkan Kasih Karunia membawa orang hidup dengan ceroboh ato seenaknya sendiri?
·         Nah, ketika seseorang terus-menerus mendengarkan KASIH KARUNIA, bukankah mereka menjadi semakin tidak mau berhenti melakukan dosa??
·         Kita tidak dapat memberitakan Kasih karunia untuk orang yang baru percaya Yesus karena mereka tidak cukup dewasa untuk bisa dipercaya dengan kebebasan seperti itu. Betul?
·         Jika kita tidak mengajarkan Taurat Allah, maka secara tidak langsung kita memberi mereka lisensi untuk berbuat dosa. Iya kan?

Semua pernyataan ini akan lenyap saat kita melihat apa yang Alkitab ajarkan tentang Kasih karunia:
“Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” (Tit 2:11-12)

Pertama-tama mari kita mempertimbangkan bagaimana pengaruh pengajaran Injil Kasih Karunia ini terhadap pemikiran seseorang. Ketika kita memahami pesan Kasih Karunia yang semuanya berbicara tentang : bagaimana Tuhan mengampuni dosa-dosa seisi dunia (Ibr 10:17), menggenapi hukum Taurat (Kol 2:14), dibebaskan dari takut akan penghakiman dan hukuman (1 Yohanes 4:18), bagaimana orang percaya didorong untuk memiliki keberanian mendekati Allah (Ibr 10:19-21), bahwa kita dapat yakin Allah tidak pernah akan marah dengan kita lagi (Yes 54:9-10) dan kebenaran lain seperti ini………, jelas bahwa jika seseorang memahami Injil Kasih Karunia dengan tepat, justru ini akan mendorong seseorang TIDAK ingin untuk berbuat dosa, melainkan semakin menginspirasi untuk lebih bersyukur sama Tuhan untuk semua yang Dia telah dilakukan, untuk pengorbanan Yesus dan menolak melakukan kefasikan seperti yang dinyatakan dalam Tit 2:11-12 di atas.

Sebagian besar argumen dan pertanyaan terhadap pengajaran Kasih karunia, seperti yang saya sebutkan diatas, datang bukan dari orang yang tidak takut bahwa mereka sendiri akan tertipu ingin melakukan semakin banyak dosa, namun argumen mereka adalah untuk orang Kristen lain yang "lebih lemah" yang menurut mereka belum memiliki "KEDEWASAAN ROHANI" untuk memakai tanggung jawab yang datang dengan kebebasan seperti itu. Oleh karena itu mereka mendorong pengajaran Kasih Karunia harus diajarkan dengan dosis yang sehat dan dicampur dengan Aturan Taurat, supaya orang-orang Kristen yang “belum dewasa” ini selalu diperingatkan terhadap bahaya berbuat dosa.

Sungguh ironis !!! bukankah Alkitab mengajarkan bahwa dosa tidak bertambah-tambah melalui Kasih karunia, melainkan melalui Taurat… kuasa dosa ialah hukum Taurat!! Bukan Kasih Karunia…
Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah (Rm 5:20)

Kasih Karunia datang dan menutupi dosa-dosa yang dibuat berlimpah-limpah melalui Taurat itu!!
Jadi ketika seseorang mengatakan Kasih karunia adalah lisensi berbuat dosa, itu hanya menunjukkan ketidaktahuan seseorang tentang apa Kasih Karunia itu sesungguhnya. Mereka tidak mengerti bahwa kuasa Roh Kudus dalam orang percaya memiliki kuasa jauh lebih kuat daripada "perilaku baik" yang digencarkan oleh hukum Taurat. Itu sebabnya….seakarang…. para “Legalis” seharusnya dapat bersantai dan hidup dalam damai… karena satu fakta ini: Roh Kudus dapat dipercaya  untuk mentransformasi kehidupan orang percaya…

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.(Fil 1:6)

Tidak ada seorang pun dari kita yang ditunjuk sebagai “Polisi Moral” – ato watching dog (Baca: Herder…) bagi orang lain.. jadi kenapa kita tetap mencoba mengawasi orang lain dengan ‘Taurat’?

Kasih karunia tidak pernah dapat diturunkan ke tingkat yang "dapat diterima" untuk mengkompensasi ketidakamanan kaum legalis. Karena sifat ekstrim dari Hukum Taurat, maka Kasih karunia perlu diberitakan dalam bentuk yang paling murni agar orang-orang bebas dari racun pemahaman "semua berdasarkan usha manusia”

Jesus bless us!




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)

MENGAPA TUHAN INGIN MEMBUNUH MUSA? (KEL 4:24-25)