Nikmati Saja Permainannya
Banyak
orang sering bertanya apakah saya pemain golf. Saya tidak pernah yakin tentang
bagaimana menjawab pertanyaan itu. Dapatkah seseorang benar-benar dikatakan
bermain golf jika dia secara konsisten melakukan seratus pukulan, dan bahkan
tidak menghitung tembakan buruknya? Apakah masih dianggap bermain golf jika seseorang
perlu kompas dengan supaya dapat menemukan jalan keluar dari hutan kembali ke
fairway di hampir setiap lubang? (haha…)
Saya juga
sering bertanya-tanya apakah Rasul Paulus adalah seorang “pegolf” ketika menulis Roma 7:15, "Sebab apa yang aku perbuat, aku tidak tahu. Karena bukan apa yang aku
kehendaki yang aku perbuat, tetapi apa yang aku benci, itulah yang aku perbuat.
Jika dikaji serius,
memang ayat ini tidak ada hubungannya dengan golf., Tapi pada pandangan pertama,
sentiment hal itu sama dengan yang terjadi di lapangan golf.
Anehnya,
saya benci golf ketika saya pertama kali mulai bermain. Itu memalukan ketika
orang lain bermain, sedangkan saya berada di hutan mencari bola saya, atau
memancing keluar dari bahaya air. Saya
bahkan menghabiskan bola ditas saya, dengan tidak satupun yang masuk lobang.
Sangat memalukan menerima bola dari orang lain hanya supaya saya bisa
menyelesaikan permaianan saya. (hiks..)
Saya
memutuskan bahwa saya akan bermain golf dengan baik. Jadi saya berusaha keras.
Saya mengambil ancang-ancang, focus pada bola, mengucapkan doa singkat, dan mengayun
dengan sekuat tenaga. Rencana saya adalah untuk membuat the green in two strokes (paling
tidak satulah..hehe)
Kadang
saya merasa bola golf saya dirasuki roh jahat, selalu bereaksi dengan cara yang
sama setiap waktu. Bola itu selalu masuk ke hutan terdekat. Ataukah saya akan
berakhir seperti teman saya, karena selalu bermain buruk, maka dia kemudian
berkotbah bahwa bermain golf adalah dosa. Tapi, saya memutuskan berusaha lebih
keras pada lubang berikutnya. Saya memutuskan memukul dengan kekuatan yang
lebih besar, memukul tegak, lebih akurat. Namun lubang berikutnya tetap
menghasilkan hasil yang sama.
Suatu hari, pencerahan datang
kepada saya. Saya berdiri di Tee Box,
menunggu pasangan saya memukul tembakannya yang sempurna. Saya mulai
melihat-lihat pemandangan sekitarnya di lubang ini. Pemandangan alam di sekitar
saya itu sangat indah. Pernahkah Anda berada di lapangan golf? Banyak diantaranya adalah tempat terindah
yang pernah Anda lihat dalam hidup.
Saat
saya bermain kembali, saya tidak lagi berpikir tentang permainan saya karena
saya menikmati keindahan yang mengelilingi saya. Saya terbuai jauh dari pikiran
tentang skor saya dan terjebak dalam keindahan alam sekitar. Skor saya sudah
begitu tinggi bahwa saya tahu saya akan sekali lagi berada di tiga digit, jadi
saya memutuskan untuk melupakan nilai saya dan hanya menikmati hari musim semi
yang indah. Jadi itu yang saya lakukan...
Ketika saya pulang hari itu, untuk
pertama kalinya, saya santai dan dalam suasana hati yang baik. Saya tidak memainkan permainan yang
sempurna, tapi saya menikmati hari yang sempurna. Sejak saat itu,
saya tidak pergi ke lapangan golf untuk bermain golf yang baik. Saya pergi
untuk menikmati persahabatan dengan teman-teman yang bertahan dengan gaya permainan
saya dan menikmati keindahan dari semua itu.
Permainan
golf saya dan kehidupan Kristen saya banyak kesamaannya. Ketika saya berusaha
keras untuk menjalani kehidupan Kristen, saya selalu menemukan diri saya jauh darimana
kehidupan itu dimaksudkan “untuk dimainkan.” Saya menemukan diri saya di hutan
dosa (didefinisikan secara alkitabiah sebagai "hilang tanda"), putus asa, frustrasi. Namun, jika saya hanya
bersantai dan menyadari bahwa saya tidak harus memiliki nilai sempurna dalam
perjalanan Kristen saya, saya benar-benar menikmati hidup. Beberapa orang
melihat golf sebagai olahraga. Sekarang, Saya melihatnya sebagai permainan.
Beberapa
orang berpikir kehidupan Kristen adalah ujian. Alkitab mengajarkan itu sebagai
istirahat. (Lihat Matius 11:28) Ketika Anda bergerak ke bawah fairway kehidupan, ambillah pelajaran
yang telah saya pelajari tentang kehidupan Kristen di lapangan golf itu. Jangan
mencoba begitu keras. Santai saja dan nikmati permainannya. Jangan lewatkan hidup
dengan mencoba untuk sukses dalam kehidupan. Kristus lebih sering terhilang
dalam apa yang diberikan label "Orang Kristen."
Yesus
tidak marah ketika Anda tidak menembak secara tepat. Dia hanya ingin Anda untuk
menikmati menghabiskan hari anda dengan Dia.
Ia ingin menunjukkan keindahan
yang mengelilingi anda. Jangan mencoba untuk memukul bola begitu keras. Santai
saja dan ayunkan… ayunkan, relax saja. Ini tidak bergantung entahkah anda
memukul lurus atau jauh dengan kekuatan belaka. Biarkan klub melakukan
pekerjaan itu, mereka diciptakan untuk itu. Dan jangan menyimpan nilai
“kegagalan” anda lagi, karena Yesus juga tidak menyimpan skor “kegagalan” anda.
Santai saja, dan nikmati permainannya..
Oke..
saatnya saya harus menelepon teman dan pergi bermain golf. Saya bisa
memprediksi skor saya, tapi siapa yang peduli? Saya hanya ingin bermain dan
menikmati permainan teman saya untuk hari-hari kedepan…
Komentar