daudputranto

Tantangan terbesar yang kita hadapi dalam hidup ini adalah merasa tenang dan beristirahat dalam kesetiaan Tuhan. Kita percaya bahwa kesetiaan-Nya memang merupakan aspek intrinsik dari siapa Dia dan kita mempercayai itu tanpa ragu-ragu…. Lalu kemudian ujian hidup tiba-tiba datang!!!!. Hidup tiba-tiba berubah drastis dan kita menemukan diri kita berjuang untuk membalikkan keadaan seolah-olah kita lupa bahwa Tuhan itu selalu ada dan selalu peduli…. Ketika Yusuf dijual saudara-saudaranya menjadi budak, Tuhan ada di sana . Ketika Israel berdiri di tepi Laut Merah dan Musa berseru dalam ketakutan, Tuhan ada di sa na. Ketika ketiga anak Ibrani dilemparkan ke dalam tungku api, Tuhan ada di sana . Ketika Lazarus meninggal dan Martha kesal, Tuhan ada di sana. Ketika Paulus dipenjarakan di isolasi, Tuhan ada di sana . Ketika Yesus menghembuskan nafas terakhirnya Nya dan harapan murid-Nya lenyap, Tuhan ada di sana . Yusuf menjadi Perdana Menteri. Israel menjadi suatu bangsa yang besar di ta

Aku ceritakan sepenggal kisah ini.. kisah tentang hidup guwe (mungkin jg ini hidup elo juga…) Luk 15:17-19 (17) Lalu ia menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.(18) Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, (19) aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai salah seorang upahan bapa. ** Banyak pendosa bertobat setelah ia mengamati keadaan sekitar hidupnya dan melihat keadaan dirinya, saat itulah dia berada pada ‘ jalur pulang’ ke rumah Kasih Karunia. Dia sadar dia perlu keselamatan. Jika seorang pendosa merasa tidak perlu keselamatan, maka dia tidak akan peduli dengan apapun tentang keselamatan. Tapi sekali dia sadar, maka dia mempertimbangkan apa saja agar dirinya selamat…. Tapi jika kamu ngobrol dengan seorang pendosa, maka biasanya dia bisa menjelaskan ‘ide-ide’ tentang konsep keselam

Kasih karunia Allah mengkategorikan diriNya sendiri, dengan caraNya dengan sendirinya. Tidak ada yang bisa dibandingkan dengan itu karena tidak ada yang lain seperti itu dalam kefanaan atau kekekalan. Kasih karunia adalah ekspresi dari kesempurnaan kebaikan oleh sebuah Cinta Murni bagi mereka yang tidak berbuat apa-apa dan tidak pernah pantas untuk menerima ataupun membalas itu. Begitu kita berpikir bahwa kita berutang sesuatu untuk itu, maka kita telah menghina baik hadiah dan si pemberi. Mereka yang menghabiskan hidup mereka "mencoba untuk membayar-Nya kembali untuk semua yang telah Dia lakukan untuk saya" akan menghabiskan seumur hidup tanpa menyadari bahwa mereka sedang menghina SESEORANG yang paling ingin menyenangkan hidup mereka sendiri… Agama adalah musuh terbesar dari kasih karunia karena itu ada dalam budaya di mana “mata uang” untuk bertahan hidup adalah kerja dan kerja…. Agama memelihara jimat menjijikkan terselubung dalam keinginan duniawi untuk " membaya

                                                                             Di awal-awal masa usia dewasa, aku berjuang dengan apa artinya mengalami kedamaian dengan Allah di dalam situasi sulit. Aku pikir jawabannya adalah tentang mengatakan hal yang benar. Ketika aku dan istri menghadapi masalah keuangan, aku berulang kali membaca ayat-ayat tentang Allah yang Provider dan bersikeras meyakinkan diri bahwa ketika saatnya tiba uang yang dibutuhkan pasti ada, itu pasti berada di sebuah tempat “ disana ”. Dan waktunya tiba..jatuh tempo pembayaran!!! …dan uang itu tidak ada. Ini sangaaaaaaaaat tidak masuk akal bagiku…. Bukankah aku berdiri di atas janji-janji Firman Allah? Jika iman aku belum cukup, tentu itu bukan karena aku tidak tulus mencoba untuk mengumpulkan semua iman itu… dan aku mulai bingung… Kadang-kadang aku merasa gugup tentang hasil dari situasi tertentu …. meskipun aku berdiri di atas janji-janji dan bahkan berani mengklaim semua hal itu!!! ketika datang kegelisahan ata

Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: " Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Kejadian 2: 16-17 "Mengapa…, Tuhan? Buah ini indah, tampak lezat, baunya harum dan berada dalam jangkauan kami. Engkau mengatakan bahwa kami bisa makan dari semua pohon yang lain, trus …apa yang berbeda tentang yang satu ini " Sebuah pertanyaan yang baik dan wajar --jika Adam atau Hawa mempertanyakan perintah aneh yang baru saja diberikan Tuhan mereka. Mereka saat itu berada di surga dan setiap kebutuhan terpenuhi. Tapi Anda tahu apa yang terjadi ketika tanda telah dipasang, " Cat Basah, Jangan sentuh !" Satu hal kita telah diperingatkan yaitu TIDAK MENYENTUHNYA! Hanya apa sih yang begitu hebat tentang pohon ini? Buah dari pohon ini -bila dimakan- memberikan pengetahuan tentang baik

Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yoh 14:6) (KJV) Jesus saith unto him, I am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me. (John 14:6) Tuhan Yesus berkata: Aku adalah Jalan, Aku adalah Kebenaran, Aku adalah Kehidupan. Ayat ini menunjukkan sesuatu yang sangat jelas bagi kita. Jalan apa yang diberikan Allah bagi kita? Itu adalah Kristus! Kebenaran apa yang diberikan Allah bagi kita? Itu adalah Kristus! Dan kehidupan apa yang diberikan Allah bagi kita? Itu adalah Kristus! Kristus adalah Jalan kita, Kristus adalah kebenaran kita, dan Kristus adalah kehidupan kita. Melalui Kristus lah kita pergi menghadap Allah Bapa. Perlu saudara ketahui kalau di mata Allah, semua hal hanya terkait dengan Kristus, anakNya. Apa yang diberikan Allah bagi kita hanya Kristus. Allah tidak memberi kita banyak hal, Dia hanya memberi kita satu hal: Kristus! Terlalu lama kita meli

Sungguh menarik untuk melihat bahwa ketika Allah datang ke bumi dalam “daging ”, Yesus ( nekat ) memilih beberapa orang punya kelemahan “spektakuler” untuk menjadi rasul-Nya….hmmmm…            Nah coba pikirkan sejenak, Yesus bisa memilih siapa saja,..iya khan?   namun Yesus sengaja memilih sekelompok orang yang lemah dan sangat berpotensi salah memahami tentang tujuanNya datang ke dunia. ^__^ Yesus tahu orang-orang ini lemah ( dan sebagian agak pengecut..he…) ketika Yesus meminta mereka untuk mengikutiNya; …….namun Yesus tidak menunggu mereka punya waktu untuk menunjukkan bahwa mereka bisa bekerja sama satu sama lain…., atau Yesus make sure diriNya bahwa Ia pengen lihat seberapa dalam pemahaman teologis yang mereka punya…., Yesus seolah-olah nggak peduli dengan hal-hal ini. Sebelum Yesus ‘menarik’ mereka lebih dekat kepada diriNya sendiri, Yesus pergi dan dengan “terbuka” Ia memanggil dan memilih mereka untuk menjadi rasul-Nya. …..nah sekarang para murid telah dipanggil untu

(sebuah cerita - sebuah nasehat dari seorang teman) Seorang pria sedang mendaki di puncak Pegunungan Alpen yang bersalju indah, …sepanjang jalan badai dahsyat tiba-tiba muncul dan orang itu tidak memiliki kesempatan untuk berlindung,… ia terperangkap tepat di mata badai…. Badai salju begitu kuat sehingga ia tidak bisa melihat apa-apa, ia bahkan tidak bisa melihat tangan di depan wajahnya sendiri. Dalam keputusasaan ia mencoba untuk menggunakan ponsel, dan herannya dia masih bisa mendapatkan kontak dengan temannya. Dia menelepon seorang teman dekat, dia tidak tahu apa temannya bisa melakukan sesuatu untuknya…….. Di tempat lain…temannya, sedang membaca salah satu buku favoritnya di depan api terbuka ditemani istrinya yang cantik ….. menyiapkan makan malam untuknya. Di ujung lain dia mendengarkan temannya berbagi emosi, ketakutan dan kebingungan, ia berjalan tanpa tujuan dalam badai terburuk yang pernah tertangkap, dan dia tidak tahu bagaimana ia akan melalui badai itu… " berja

Ini luar biasa …. Allah menjadikan kita sangat berharga bagi diriNya sendiri, Yesus menyerahkan hidupNya untuk kita…..; mati bagi kita……, dan kemudian memungkinkan kita untuk dibangkitkan dengan Dia……., sehingga kita bisa bersatu dengan hidupNya selamanya! (seberapa layakkah kita?) Allah, yang mengatur langit dalam segala keteraturan, yang memiliki tidak hanya seluruh dunia, tapi seluruh alam semesta, menemukan kita begitu signifikan di mataNya..kemudian Ia menyerahkan semua yang Dia miliki di langit….. dan……….. turun untuk menjumpai kita. (seberapa layakkah kita?) Mengapa IA mau melakukan itu? Itu karena hatiNya merindukan lebih dari pertemuan dengan kita, tapi hubungan yang permanen, hubungan yang tak kan tergantikan..yang takkan terputuskan oleh apa pun juga…: IA memilih datang kepada kita, sehingga kita semua bisa dibawa kembali dalam kemuliaan dan hidup bersamaNya selamanya. (seberapa layakkah kita?) Mengingat apa yang telah YESUS   lakukan bagi kita, renungkanlah: seberapa

Bagaimana kita bereaksi ketika hidup tampaknya tidak masuk akal? Guwa berpikir tentang Ayub, yang berkata, " Tuhan memberi dan Tuhan juga yang mengambil kembali! Terpujilah nama Tuhan" ??????tuing***…. "Ayub, bagaimana bisa elu ngomong gitu? Elu emang nggak lihat itu sama saja dengan nyiapin kuburan sendiri?" "Ya," ia berkata, "tapi aku juga melihat bahwa Penebusku hidup…." Guwa “ interogasi ” Paulus di penjara. "Lus, gimana ente bisa nulis," Bersukacitalah di dalam Tuhan! " (Paulus) : "Karena aku bisa melihat melalui jendela sel ini dan aku tahu kepada Siapakah aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharan apa yang aku sudah komitmen kepada-Nya sampai hari ini!" Kemudian Guwa sambilmelongo melihat Silas dengan Paulus dalam penjara, menyanyikan pujian di tengah malam…. Beatnya 4/4 dengan tempo Alegro…. "Silas, kau tidak melihat rantai yang kau pakai?" "Ya, aku tahu.." dia menjawab s

1. Aku sering merasa sendirian, tidak ada orang yang mempedulikanku dan bahkan tidak mengingat namaku…!! Yesus : AKU memanggil dan mengingat namamu….. (Yoh 10:3)   2. Tuhan hanya peduli dengan hal-hal besar dan Ia tidak peduli dengan hal-hal sepele yang terjadi di hidupku....!! Yesus : AKU peduli dalam setiap area dalam hidupmu, bahkan hal-hal kecil dan sangat detail. AKU sangat mencintaimu dan bahkan rambut di kepalamu pun AKU menghitungnya. Serahkanlah beban hidupmu kepadaKu... (Luk 12 :6-7)   3. Apakah Allah mengingat dosaku?? Yesus : AKU tidak lagi mengingat dosa dan kesalahanmu… (Ibr 10:17)   Apakah Allah mengingat dosa masa laluku?? Yesus : AKU tidak lagi mengingat dosa dan kesalahanmu… (Ibr 10:17)   Apakah Allah mengingat dosa masa yang baru saja aku lakukan?? Yesus : AKU tidak lagi mengingat dosa dan kesalahanmu… (Ibr 10:17)   4. Aku sedang dituduh iblis : “Kamu tidak akan bisa masuk dalam hadirat Allah, karena kamu jarang baca Alkitab dan tidak pernah melayani pekerjaan