PENGAMPUNAN: Sesuatu yang Allah berikan ATAU Allah lakukan?

Ketika Anda melakukan kesalahan terhadap seseorang, hubungan Anda dengan orang itu berada dibawah tekanan. Ada sesuatu” yang buruk antara Anda dan orang itu. Dan jika anda ingin berdamai dengan orang itu, artinya anda berurusan dengan “sesuatu” yang telah terjadi sebelumnya.

Yesus berkata : “Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau (Mat 5:23).
Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." (Luk 17:4)
Semua ini kita tahu dan mengerti tentang hal ini, bukan?


Tapi ada satu hal. Allah tidak sama seperti Anda atau saya. Dia tidak menunggu Anda bertindak sebelum Dia melakukan apa yang ingin Dia lakukan terhadap “sesuatu” yang berkaitan dengan Anda. Sesuatuantara Anda dan Dia adalah dosamu, Dia sudah selesaikan itu. Dia telah mengampuni Anda. Mengampuni secara harfiah berarti to send away dan itu sudah dilakukanNya di kayu salib!!

Sesuatu, bukan tentang sesuatu

Dengan pemahaman yang populer saat itu, Yohanes berpikir tentang sesuatu ketika ia menulis: Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1Yoh 1:9). Secara teknis ini tidak benar. Allah tidak akan mengampuni Anda lagi karena Dia SUDAH mengampuni Anda diatas salib. Allah tidak menghukum dosa yang sama dua kali dan di atas salib Dia melunasi semua dosa. Semua dosa!

Akibatnya, Allah tidak lagi memperhitungkan dosa-dosa manusia. Orang-orang berdosa biasanya berpikir bahwa Allah marah dengan mereka karena dosa mereka – karena “sesuatu” yang mereka telah lakukan - tetapi Injil mengatakan, "Pandanglah Yesus!" Jika Allah sudah tidak memperhitungkan “sesuatu” itu lagi, maka “sesuatu” yakni dosa, bukanlah sesuatu lagi.

Nah, pertanyaan selanjutnya adalah : Lalu kenapa Yohanes mengatakan bahwa Allah akan mengampuni segala dosa kita seolah-olah sesuatu” itu adalah hal yang Allah belum lakukan?

Dalam artikel lainnya tentang 1 Yohanes 1:9, kita melihat bahwa Yohanes mengutip Kitab Suci Perjanjian Lama untuk menerangi sebuah konsep Perjanjian Baru. Dalam posting itu kita membahas tentang kata "mengaku" tapi hari ini saya ingin melihat kata "mengampuni" karena pilihan Yohanes seolah-olah rancu (jika anda tidak mengerti konteks menulisnya). Yohanes menggambarkan pengampunan sebagai kata kerja (aphiemi dalam bahasa Yunani) ketika semua penulis Perjanjian Baru lainnya cenderung menggambarkannya sebagai kata benda (aphesis).

Teka-teki ini mendorong saya untuk melakukan pendalaman dan inilah apa yang saya temukan: sebelum salib, pengampunan Allah hampir selalu digambarkan sebagai kata kerja. Setelah salib itu hampir selalu kata benda.

Apakah Anda melihat pentingnya ini? Sebelum
Salib, Allah berhubungan dengan bangsa Israel atas dasar hukum Taurat. "Jika kamu melakukan A, B, dan C, maka AKU akan mengampuni dosa-dosamu, serta memulihkan negerimu, dst" Ini disebut pengampunan bersyarat dan sama seperti itulah apa yang Yesus beritakan sebelum salib: "Jika kamu mengampuni kesalahan orang, Allah juga akan mengampunimu." Ini adalah mata ganti mata, verb for a verb.


SUDAH BERUBAH ARTI

Setelah salib, semuanya berubah. Hukum Taurat itu sudah terpenuhi, kasih karunia disingkapkan dan kata kerja menjadi kata benda. Pengampunan tidak lagi tergantung pada Anda jika anda melakukan ini dan itu. Pengampunan menjadi hadiah gratis yang dibayar oleh darah Anak Domba. Yesus adalah orang pertama yang mengumumkan ini:

Luk 24:46-47 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47  dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan (aphesis – kata benda) dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.


Sekarang luangkan waktu untuk memeriksa
tentang ayat itu dalam Alkitabmu sendiri. Apa isinya? Apakah itu tertulis "pertobatan supaya menerima pengampunan" atau "pertobatan dan pengampunan"? Perbedaannya sangat besar!! Pertobatan supaya menerima pengampunan adalah apa yang Yohanes Pembaptis berkhotbah sebelum salib. Ini pengampunan bersyarat pada Anda jika anda berbalik dari dosa. Ini merupakan sebuah kata kerja untuk menghasilkan kata kerja.

Tapi ini bukan
lah apa yang Yesus khotbahkan setelah salib. Dalam Lukas 24 Yesus sebenarnya berkata, "Mulai sekarang, pengampunan adalah kata benda. Pengampunan bukanlah sesuatu yang Aku lakukan, pengampunan adalah sesuatu yang SUDAH Aku lakukan. "

Hal ini menjadi jelas ketika kita membaca ayat
berikut ini:

Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. (remmision of sins) Mat 26:28

Dan hampir segala sesuatu disucikan menurut hukum Taurat dengan darah, dan tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan. (Ibr 9:22)



Diayat diatas, pengampunan yang telah terjadi disebut remisi dosa. Semua dosa kita sudah diremisi diatas salib. Ini adalah apa yang Yesus minta untuk kita kabarkan: Pengampunan sebagai “noun”, bukan “verb”. Kotbahkan “gift”, bukan “work



Forgiveness is not for sale (Pengampunan tidak untuk dijual)

Pengampunan bukanlah sesuatu untuk dijual, tetapi sesuatu untuk diberikan. Yesus berkata pengampunan dosa harus diberitakan dalam namaNya dan itulah yang Petrus (Kisah Para Rasul 5:31), Paulus (Kisah Para Rasul 13:38), dan rasul-rasul lain lakukan. Mereka memberitakan pengampunan dosa dan orang-orang diundang untuk percaya di dalamNya. Mereka mendorong orang untuk menerima anugrah yang dibayar lunas oleh Yesus.

Tapi kenapa Yohanes tidak? Yohanes malah mengatakan, jika kamu mengaku, Allah akan mengampuni. Yohanes tetap memakai kata kerja lama, bukan kata benda perjanjian baru. Kenapa? Apakah Dia tidak berada bersama-sama di kamar ketika Yesus menjelaskan tentang kebangkitanNya? Apakah dia tidak mendapatkan kertas catatan/memo bahwa perjanjian baru lebih baik dan pengampunan Allah telah dicurahkan kepada kita menurut kekayaan kasih karunia-Nya? Tidak!! Yohanes menggunakan kata kerja lama untuk alasan yang sama seperti yang Paulus lakukan dalam Roma 4:7-8 .Mereka berdua mengutip kitab Perjanjian Lama. Memang, mereka berdua sama mengutip Perjanjian Lama - Mazmur 32. Dan ayat itu adalah tempat yang baik untuk menutup artikel ini :

Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi! (Mzm 32:1)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)