REFLEKSI KEHIDUPAN (Litha Darmosuwito)
(Ps. Litha Darmosuwito, seorang istri, seorang ibu, seorang murid SKK-Online -- menuliskan Refleksi materi 1 yang sangat memberkati kita semua...)

Malam
sebelum saya menulis refleksi ini, Tuhan mengingatkan saya akan pernikahan saya
13 tahun yang lalu. Hati saya hancur luluh ketika Tuhan berkata “I have an unfailing covenant with you”. Suaranya begitu jelas dan terdengar sangat kokoh
dalam hati kecil saya. Sepertinya sidik jari Tuhan ada di dalam hidup saya karena
Dia memang Allah yang setia dan tidak pernah gagal. Tema dari pernikahan saya: Tuhan Adalah Gembalaku.

Having
written hundreds of songs (even though Jernigan does not see himself as a song
writer but, rather, a song “receiver”), there is so much more to the man than
simply a musician. Dennis has given a great deal of his life to setting the
spiritually captive free. Having walked out of a homosexual identity and into
that of a new creation, he is convinced that with God NOTHING is impossible.
Through the sharing of his story and the sharing of the stories behind the
songs, Dennis Jernigan has watched literally thousands walk out of all manner
of spiritual bondage and has watched literally thousands of desperate, wounded
people find healing through intimacy with Jesus Christ.Dennis Jernigan has been
married to Melinda for 27 years. Together they have nine children (and no, they
are not Mormon or Catholic and the children are not adopted…and yes, they know
what causes that…and yes, they like it!). The Jernigans decided a long time ago
that Dennis’s first priority was that of husband and father so he never truly
toured and they chose not to live in Nashville …not
that there’s anything wrong with any of that! This was simply the Jernigan’s
mandate from the Lord as they saw it. Perhaps that’s why you do not know who he
is. And that’s just fine with him.
Menurut
saya, itu adalah sesuatu yang Wooowww dan transforming!!! Apalagi dia punya 9
anak-anak. Itu benar-benar super abundant Grace! (semua ibu-ibu pasti mengerti maksud
saya).
Saya
menghabiskan waktu hampir seminggu untuk membaca dan merenungkan materi ini
(membiarkan hal ini merendam saya). Saya mau “transforming effects” (efek-efek yang mengubahkan secara permanent)
terjadi dalam hidup saya.
Saya
sering berkata jika saya mengenal Kasih Karunia sejak tahun 2005. Sebenarnya itu
kurang tepat karena ternyata Kasih Karunia sudah ada sejak pertama dunia dijadikan.
Yang tepat adalah Pewahyuan Kasih Karunia yang sempurna dimulai dalam kehidupan
saya tahun 2005 melalui seorang pengkhotbah, Joseph
Prince, yang dikirim secara special untuk saya yang saat itu sudah sangat
sekarat hidup dibawah “condemnation”.
Pelayanan Yesus melalui dia sangat membebaskan saya dan segudang pertanyaan-pertanyaan
saya selama 10 tahun menjadi orang Kristen mulai terjawab satu per satu. Hampir
3 malam saya tidak dapat tidur dengan baik karena pewahyuan Yesus secara agresif
membebaskan semua belenggu-belenggu Hukum Taurat dalam kehidupan saya.
Jika
kita merenungkan kehidupan kita bahkan sebelum Tuhan menemukan kita pertama
kali (saat menerima Yesus pertama kali), hidup kita dipenuhi dengan Sidik Jari Kasih
Karunia Tuhan (Fingerprints of Grace) walaupun hidup kita masih bersimbahan dengan
dosa. Kasih Yesus dalam perjalanan hidup kita sangat intim, intensive, dan pribadi.
Sepertinya, Dia tidak dapat hidup jika harus kehilangan hubungan dengan saya. Bagaimana
mungkin kasihNya begitu dalam bahkan kepada seseorang yang bahkan belum mengenal
Dia?
Saya
melihat Perjanjian 1, 2, dan 3 adalah perjanjian yang lahir karena Kasih Allah
yang begitu sempurna dan tidak akan dapat dipahami. Dalam kehidupan kita sebagai
orang Kristen atau non Kristen, sering kali kita hidup dibawah Perjanjian Lama,
tanpa kita sadari. Ada
banyak orang Kristen yang hidup pada jaman Perjanjian Baru tapi hatinya hidup dibawah
Perjanjian Lama. Daud adalah orang yang hidup di Perjanjian Lama tapi mempunyai
hati yang mengerti Perjanjian Baru. Oleh sebab itu, Daud disebut “Man’s after
God’s Own Heart” karena hati Tuhan selalu rindu untuk anak-anakNya hidup dibawah
Perjanjian yang Baru, bebas dari kutuk dan peraturan-peraturan. Apapun keadaan kita
saat ini, Dia akan selalu mengejar, menghampiri kita (dalam segala masalah dan keterpurukkan
kita), dan Dia sendiri yang akan menjadi JALAN KELUAR bagi kita. Ikatan perjanjian
Tuhan adalah kekal dan tidak dapat gagal karena Dia sendiri yang mengikat perjanjian
dengan anakNya, Yesus, buat kita. Tujuan Ikatan Perjanjian Allah adalah supaya kita
menjadi milik Allah selama-lamanya.
Komentar