JANGAN BERTUMBUH !!!
Kita
semua pasti semakin tua. Bertumbuh menjadi lebih tua bukanlah pilihan. Namun,
semakin tua dan semakin dewasa adalah dua hal yang berbeda sama
sekali. Ketika kita masih anak-anak atau saat saya bertindak tidak
bertanggung jawab (sembrono..) seperti
lazimnya seorang remaja, saya serng ditegur dengan kata-kata: "kamu mesti
tambah dewasa!!!". Hmmm, nasehat semacam itu bisa baik bisa juga kurang
baik, dan semakin saya memikirkannya, saya pikir “sense”nya kurang baik… (jika
diaplikasikan dalam hubungan dengan Tuhan)
Argumen yang bisa saya ungkapakan yakni bahwa Tuhan menginginkan kita tetap “Childlike” (di hati kita), tetap seperti kanak-kanak. Tolong bedakan Childlike sama Childiss yah…
Ketika mencoba
untuk menjelaskan Kerajaan Surga, Yesus mengangkat seorang anak ke pangkuannya
dan berkata, (Lihat Matius 18:1-3) Pada
waktu itu datanglah murid-murid itu kepada Yesus dan bertanya: "Siapakah
yang terbesar dalam Kerajaan Sorga?" Maka Yesus memanggil seorang anak
kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka lalu berkata: "Aku
berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti
anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Untuk tetap menjadi seorang anak di hati, bagaimanapun, memerlukan kasih karunia, karena diluar
Dunia yang jatuh dalam dosa ini telah
mencuri ”kanak-kanak” kita?
Keinginan hati Bapamu adalah untuk membebaskanmu dari belenggu hati yang lama dan memberdayakan kamu untuk menjadi muda kembali. Seperti anak kecil, peranmu cuma percaya kepadaNya sepenuhnya, tertawa sepuasnya, main-main, senang-senang, membayangkan hal yang indah-indah dan dicintai tanpa syarat.
Kehidupan di dunia ini adalah “pemanasan” untuk apa yang datang kemudian. Peristiwa dibumi ini adalah satu blip pada layar keabadian. Nah, turs kenapa mesti buang-buang waktu dengan sakit kepala dan sakit hati atas hal-hal yang bahkan tidak akan berarti bagi kita dalam seratus tahun dari sekarang? Santai aja man….
Panggilan untuk childlikeness bukan memancing supaya kekanak-kanakan. Tentu saja kita harus bertindak secara bertanggung jawab, tetapi jangan juga sampai terjebak dalam kotoran “kedewasaan” palsu!! Di tengah hidup yang penuh tanggung jawab, kepenuhan Kristus akan memperlengkapi kita untuk bergerak maju mengalami kehidupan dengan hati seorang anak kecil.
Bapa kita mengontrol segalanya… Dia tahu setiap detail kehidupan kita. Kita tidak harus hidup seolah-olah kita adalah PENENTU dari nasib kita. Santai saja…. Kamu punya Hak istimewa untuk bergandengan tangan dengan Bapa, sambil senyam-senyum… berjalan melalui ladang anugrah yang telah IA tanam untukmu di dunia ini… menyusuri pematang sawah kasih karunia… mendengarklan kicauan burng-burung…
Dia
akan memastikan bahwa kamu pasti mencapai tujuan yang diinginkanNya bagimu.
Jadilah tua! (jika itu memang harus), tapi jangan tumbuh dewasa (dihadapan Allah…). Miliki hati seorang anak kecil. Suatu hari kamu akan melihat bahwa hal-hal yang paling kamu kuatirkan sekarang, tidak ada apa-apanya dibandingkan rencana abadi Allah. Jalani hidup dengan pandangan kekekalan.
Bermain-mainlah…. Itu bagus buat hatimu dan juga menyenangkan
Papamu di Sorga…
*Pertumbuhan rohani adalah salah satu dusta terbesar agama! Pertumbuhan Rohani,NO!! Pertumbuhan dalam pengenalan Yesus, YES!
Komentar