CARA MEMBACA ALKITAB DENGAN BENAR TANPA BINGUNG



Pernahkah kamu bingung dengan ajaran Alkitab yang tampaknya bertentangan? Apakah kamu pernah membaca ayat yang tampaknya bertentangan ayat yang lain?

Paulus berkata bahwa seluruh Alkitab bermanfaat untuk mengajar, menegur, mengoreksi dan mendidik dalam kebenaran (2 Timotius 3:16). Tapi ia juga mengatakan bahwa kita perlu “rightly dividing the word of truth (2 Timotius 2:15). Iya, kita memang harus membagi isi Alkitan satu kitab diatas kitab yang lain, tapi bagaimana kita membagi setiap ayat dengan benar? Meletakkan sesuai konteks? Memahami dengan mudah?

Pada dasarnya ada dua pertanyaan yang harus kita tanyakan ketika membaca kitab apapun dalam Alkitab: (1) Apakah arti ayat ini dalam terang salib Kristus? Dan (2) Kitab/ayat ini ditulis tentang apa dan untuk siapa?


Filter Salib. 
Kalau kamu mendengar pengkotbah saat ini, kamu mungkin menyimpulkan bahwa mereka menganggap salib itu  tidak penting. Sebenarnya, kematian Yesus di kayu salib adalah peristiwa paling penting dalam sejarah manusia. Salib mengubah semua hal!

Perhatikan ini…

Sebelum salib, perjanjian lama yang berlaku. Tapi setelah salib perjanjian baru berdasarkan kasih karunia berlaku karena perjanjian lama usang (Ibr 8:13). Di bawah perjanjian lama kamu diberkati jika kamu berbuat BAIK, tetapi di bawah perjanjian baru kamu diberkati karena YESUS BAIK. 

Perhatikan kontras dari Alkitab:

Sebelum salib kita diberkati ketika kita taat dan dikutuk ketika kita tidak taat (Ulangan 11:26-28). Tapi setelah salib kita diberkati karena kita telah diampuni (Rm 4:8) dan kita ditebus dari kutuk hukum Taurat (Gal 3:13).

Sebelum salib kita mengampuni/memaafkan untuk memperoleh pengampunan Allah (Mat 6:14). Tetapi setelah salib kita tanpa syarat diampuni dan sekarang kita mengampuni karena Kristus telah mengampuni kita (Efesus 4:32; Kol 3:13).

Sebelum salib mencintai sesamamu berarti tidak mengingini istri atau milik orang lain (Ul 5:21). Tapi setelah salib kita mengasihi dan menerima orang lain karena Kristus mengasihi dan menerima kita (1 Yoh 4:19, Rm 15:7).

Sebelum Allah berada jauh dan sulit untuk didekati (Kel 19:12). Tetapi setelah salib kita telah mendekat kepada Allah untuk menerima rahmat dan menemukan kasih karunia (Efesus 2:13; Ibr 4:16).

Sebelum salib, Allah menuntut kita bertanggung jawab untuk dosa kita dan bahkan memberi pengorbanan untuk membersihkan hati nurani yang bersalah (Im 5:17; Ibr 9:9). Tetapi karena darah Yesus, setelah salib 'menyucikan kita dari hati nurani yang bersalah (Ibr 10:22) dan Dia tidak mengingat dosa kita lagi (Ibr 8:12).

Sebelum Allah berkata "Jangan" (Kel 20). Tapi setelah salib, Allah berkata "AKU akan" (Ibr 8:8-12). 

Sebelum salib itu "Do, Do, Do". Setelah salib itu "Done, Done, Done"

Sebelum salib, kebenaran dituntut dari manusia berdosa (Ulangan 6:25). Tetapi setelah salib, kebenaran diberikan Cuma-Cuma (Rm 5:17).

Sebelum salib, dosa Adam berarti penghukuman bagi semua orang (Rm 5:18). Tapi sekarang – setelah salib-  tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (Rm 8:1).

Ketika kita membaca Alkitab kita harus bertanya, apakah ini menggambarkan perjanjian lama yang mengutuk orang berdosa atau perjanjian kasih karunia yang membuat orang berdosa benar? Jika kamu seorang Kristen, kamu tidak perlu takut akan kecaman hukum. Sebaliknya, bersukacitalah bahwa kamu adalah kebenaran Allah di dalam Kristus (2 Kor 5:21).


Pertimbangkan Audiensnya

Ketika membaca Alkitab, penting untuk dicatat kata-kata itu ditulis untuk siapa, supaya jangan sampai kamu mungkin ‘mengambil obat orang lain’. Hanya ada dua jenis orang: orang yang menaruh iman mereka kepada Yesus dan mereka yang tidak. Konsekuensi dari mengetahui perbedaan ini sangat berbeda (Yoh 16:8-10):

(1) Yesus berkata bahwa Roh Kudus menginsafkan dunia akan dosa yaitu dosa ketidakpercayaan (Yoh 16:9). Dan banyak hal dalam Perjanjian Baru yang juga ditulis untuk orang kafir. Paulus, Petrus, Yohanes, Yudas dan Yakobus, mereka semua memiliki hal untuk dikatakan kepada mereka yang tidak melihat kebutuhan akan seorang Juruselamat (misalnya, 1 Yoh 1:5-10). Para rasul juga menulis untuk memperingatkan gereja tentang orang-orang berdosa yang menyamar sebagai nabi dan pengajar (misalnya, 2 Petrus 2). Kata-kata yang kuat tentang penghakiman dan penghukuman diberikan kepada orang-orang berdosa tidak berlaku untuk mereka yang dalam Kristus yang telah dilayakkanNya.

(2) Yesus juga mengatakan Roh Kudus akan mengingatkan orang percaya akan kebenaran (Yoh 16:10). Kita tidak perlu diingatkan akan kekurangan kita, tetapi kita perlu sering diingatkan tentang STATUS kita di hadapan Allah (2 Kor 5:21). Sebagian besar Perjanjian Baru ditulis untuk meyakinkan orang Kristen bahwa kita ini milik Allah dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus (Rm 8:38-39). Bahkan dosa tidak dapat memisahkan kita karena kasih karunia Tuhan lebih besar dari dosa kita (Rm 5:15). Ketika kita gagal, Roh Kudus tidak menghukum kita - tidak ada penghukuman bagi mereka dalam Kristus. Sebaliknya Dia mengingatkan kita bahwa kita benar, bahwa kita disimpan dalam Yesus (Yud 24), bahwa kita adalah anak Bapa (Gal 4:6), dan bahwa harapan kita adalah kuat dan aman (Ibr 6:19). Ketika kita melakukan kesalahan, Yesus tidak menghukum kita, Dia membela kita (1 Yoh 2:1) dan kemudian Ia mengajarkan kita bagaimana untuk mengatakan tidak kepada kefasikan (Tit 2:12).

Jadi…, kita harus membaca Alkitab dalam kacamata salib Kristus – sebuah karya yang SUDAH SELESAI! Artinya kita menafsirkan Alkitab dalam terang apa yang telah Yesus lakukan. Keseluruhan Alkitab menyatakan Yesus (Luk 24:27). Bacalah Alkitab untuk menemukan Yesus….

Selamat menikmati Yesus dalam alkitab…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)

MENGAPA TUHAN INGIN MEMBUNUH MUSA? (KEL 4:24-25)