ALLAH TIDAK BERUBAH, PERJANJIANNYA YANG BERUBAH
Dalam artikel sebelumnya, saya menulis bahwa Allah bukanlah Allah
yang cemburu (meskipun Dia ‘memang’ mengatakan
seperti itu di Alkitab). Meskipun
banyak orang menganggap “sesat”, tapi saya punya keyakinan kuat tentang
pengenalan saya tentang Bapa!! Bagaimana saya bisa
mengatakan Allah tidak cemburu ketika itu “jelas-jelas”
ada ayatnya, sangat JELAS dikatakan Keluaran 20 dan Ulangan pasal 6? Jawaban saya adalah: karena
saya telah
belajar untuk menyaring apa saja yang saya baca dalam Alkitab melalui Yesus dan pekerjaanNya di
Salib.
Yesus berkata, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa"
(Yoh 14:9).
Apa kamu tahu bahwa Yesus mengasihi kita dan
mati bagi kita KETIKA kita
masih berdosa,
kita masih ‘penyembah berhala’ saat Dia mati (Roma 5:8)? Menurutmu, apakah tidak sepantasnya Allah
cemburu?? #Think!
Yakinkan dirimu bahwa Tuhan tidak pernah berubah. "Yesus Kristus tetap sama, baik kemarin maupun hari ini dan sampai selamanya" (Ibr 13:8). Tapi kalau dilihat sekilas dari komentar yang saya terima (entah via sms atau blog), beberapa dari anda akan mengalami kesulitan untuk membungkus kepala Anda dengan pemahaman bahwa Allah dapat mengubah cara Dia berhubungan dengan kita tanpa mengubah sifatNya??? Namun ada banyak contoh dalam Alkitab, Allah bertindak secara berbeda dalam situasi yang sama. Terutama lagi, Tuhan mengubah caraNya berhubungan dengan kita sesuai perjanjian. Jika ini masih teka-teki buat anda, saya berikan contoh dalam tabel di bawah ini yang membandingkan perilaku Allah sebelum dan sesudah perjanjian Gunung Sinai (ketika 10 perintah diberikan):
Perbuatan Allah : SEBELUM & SESUDAH Perjanjian Pertama di Sinai
SEBELUM : Perjanjian Kasih Karunia (Unmerited
Favor)
|
SESUDAH : Perjanjian Taurat
(Merited Favor)
|
Kain membunuh adiknya dan TUHAN melindungi dia (Kej 4:15)
|
Seorang pria mengambil kayu pada hari
Sabat dan harus dibunuh (Bil 15:32-36)
|
Bangsa
|
|
Bangsa
|
Bangsa
|
Bangsa
|
Bangsa
|
Bangsa
|
Bangsa
|
Coba perhatikan, apakah tidak
kelihatan ‘aneh’ cara Allah bereaksi,
Allah yang sama yang penuh kasih, bertindak dengan cara yang berbeda terhadap
situasi yang sama? #Think!
Di bawah perjanjian lama, Tuhan memilih untuk menahan hatiNya dari kasih kepada Bani Israel agar mereka sadar dosa dan mengakui kebutuhan
mereka akan seorang Juruselamat.
Tuhan selalu mengasihi kita dengan kasih abadi dan tanpa syarat. Dia memberkati Abraham dan mengatakan kepadanya: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu."(Kej 17:7).
Tapi…… saat bangsa Israel berada di bawah Taurat
pun, sifat Allah yang benar dan tidak
berubah tetap “tersirat” oleh para nabi seperti Yeremia(31:3) dan Yesaya (54:10),
lebih khusus lagi Daud yang hidup dibawah perjanjian lama tapi hidup sebagai ‘orang perjanjian baru’ (Mzm 51:1, 63:3). Inilah sebabnya mengapa Allah berkata tentang Daud, "Seseorang yang mengenal isi hatiKu."
Perjanjian lama sudah berlalu! Perjanjian lama yang menekankan pada usaha kita agar layak, sudah berlalu! Sekarang kita hidup di bawah perjanjian baru; perjanjian yan lebih baik…dimana hati Allah jelas terlihat dalam cara Dia berhubungan dengan kita.
Perjanjian lama sudah berlalu! Perjanjian lama yang menekankan pada usaha kita agar layak, sudah berlalu! Sekarang kita hidup di bawah perjanjian baru; perjanjian yan lebih baik…dimana hati Allah jelas terlihat dalam cara Dia berhubungan dengan kita.
Dan bagaimana Dia berhubungan? Melalui kasih karunia tanpa syarat.. yang
datang kepada kita melalui Yesus Kristus. Jika anda ingin tahu kasih Bapamu yang di sorga mengasihi anda, Lihatlah Yesus yang mati bagimu….
Be blessed…
Komentar