APAKAH ORANG KRISTEN PERLU BERTOBAT?



Jika anda membaca Ibr 10:1-23 anda akan melihat bahwa Tuhan tidak ingin kita sadar akan dosa-dosa kita lagi (seperti halnya orang di bawah perjanjian lama), Dia ingin kita SADAR tentang kebenaran kita (2 Kor 5: 31). Jika kita terus menerus mengatakan pada Allah betapa menyesalnya kita atas dosa ini dan itu, sebenarnya kita sedang mengingatkan diri kita tentang betapa buruknya kita, … kita lupa bahwa dosa kita sudah diampuni pada 2000 tahun yang lalu!

Ibrani 10:1-4 Di dalam hukum Taurat hanya terdapat bayangan saja dari keselamatan yang akan datang, dan bukan hakekat dari keselamatan itu sendiri. Karena itu dengan korban yang sama, yang setiap tahun terus-menerus dipersembahkan, hukum Taurat tidak mungkin menyempurnakan mereka yang datang mengambil bagian di dalamnya. Sebab jika hal itu mungkin, pasti orang tidak mempersembahkan korban lagi, sebab mereka yang melakukan ibadah itu tidak sadar lagi akan dosa setelah disucikan sekali untuk selama-lamanya. Tetapi justru oleh korban-korban itu setiap tahun orang diperingatkan akan adanya dosa. Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa.

Ibrani 10:12-14 Tetapi Ia, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja karena dosa, Ia duduk untuk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan sekarang Ia hanya menantikan saatnya, di mana musuh-musuh-Nya akan dijadikan tumpuan kaki-Nya. Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan.

Ibrani 10:19-23 Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri, dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah. Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia, yang menjanjikannya, setia.

Saat anda membaca ayat-ayat diatas, bagaimana mungkin anda masih bisa berpikir Kristus ingin kita berjalan seperti hal ini: Merasa dikutuk, tidak layak dan merasa bersalah, mengemis dan merangkak berlutut di hadapanNya, selalu memohon belas kasihan? Pada saat yang sama kita juga tidak memiliki kepercayaan diri untuk mendekatiNya karena kita merasa kita orang berdosa??? Begitu…???

Atau apakah anda pikir Tuhan ingin kita sadar akan fakta bahwa kita telah benar-benar diampuni dari semua dosa (sekarang masa lalu & masa depan), sepenuhnya diterima dan dikasihi olehNya, dan menyadari fakta bahwa kita telah duduk bersama dengan Kristus di sorga, diberi kewenangan atas penyakit, kemiskinan dan semua musuh Allah lainnya ...??? (berpikirlah seperti yang ini!!!)

Bertobat (dalam Inggris: REPENT) memiliki arti yang sama sekali berbeda di bawah konteks perjanjian baru. "Re" berarti "lagi", atau untuk kembali ke…. "PENT" berarti bagian atas (seperti penthouse). Jadi RE-PENT berarti "kembali ke puncak lagi". Ini berarti ketika kita membuat kesalahan, yang harus kita lakukan adalah mengubah pikiran kita, dan kembali ke pikiran Allah terhadap kita. Lalu apa yang pikiran Allah terhadap kita itu??? Cinta tak bersyarat dan penerimaan karena Yesus membayar harga penuh untuk kita...!!!
Perjanjian baru tidak mengatakan supaya kita bertobat dari dosa-dosa kita. Ini 100% benar!! Yesus dan Yohanes (juga Paulus & Petrus) memerintahkan orang-orang bertobat dan dibaptis, tetapi ingatlah bahwa Yesus dan Yohanes saat itu berkhotbah di bawah perjanjian lama kepada orang-orang yang masih di bawah hukum Taurat. Namun setiap kali Petrus & Paulus menggunakan kata "bertobat & dosa " secara bersama-sama, konteks nya adalah untuk orang TIDAK PERCAYA. Mereka memerintahkan untuk datang kepada Kristus, dan bertobat untuk keselamatan mereka. Akan tetapi…., tidak ditemukan satu ayat pun dalam perjanjian baru tentang ORANG PERCAYA supaya bertobat dari dosa-dosa mereka. Yang ada yaitu bahwa kita sebagai ORANG PERCAYA untuk bertobat dari sesuatu yang lain..

Ibr 6:1Sebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,
Ketika kita mencoba mendapatkan PERKENANAN Allah dengan cara membaca Alkitab lebih sering, persepuluhan, doa-doa yang panjang, bergabung dengan beranekaragam pelayanan, atau bahkan memberikan semua yang kita miliki, hal itu hanyalah "USAHA SIA-SIA", karena  rasa aman diri kita didasarkan pada apa yang kita lakukan, dan bukan pada apa yang telah Yesus lakukan bagi kita. Kitab Ibrani menjelaskan secara gamblang superioritas perjanjian baru dari perjanjian lama; perjanjian baru didasarkan pada pekerjaan salib yang telah selesai dan kita hanya perlu percaya pada apa yang Allah telah lakukan bagi kita; sementara itu perjanjian lama (yang tua, cacat dan usang) didasarkan pada upacara/ritual dan agama, pada janji-janji inferior dan tradisi manusia.

Jadi anda lihat dalam Ibr 6:1 di atas, Paulus tidak berbicara tentang kita harus bertobat dari dosa-dosa, tetapi untuk berhenti berusaha mendapatkan keselamatan kita dan berhenti berusaha untuk menyenangkan Allah, karena Dia sudah senang dengan kita, terlepas dari tingkat ketaatan kita!

Dalam Matius 3 ketika Yesus dibaptis di Sungai Yordan, ini terjadi sebelum Yesus melakukan mujizat apapun, sebelum Dia memulai pelayananNya dan sebelum Dia menyembuhkan 1 orang pun. Setelah Ia dibaptis, langit terbuka dan Roh Kudus turun ke atasNya seperti burung merpati, dan Bapa berkata "Inilah Anak yang Kukasihi kepada-Nyalah Aku berkenan." Lihatlah bahwa Yesus diterima dan dicintai oleh Allah sebelum dia melakukan 1 mujizat sekalipun, SEBELUM Ia memulai pelayananNya! Mengapa? Karena Yesus adalah Anak Allah - sederhana seperti itu. Dan karena Yesus sepenuhnya menanggung hukuman atas dosa atas nama kita dan kita menjadi anak-anak Allah, maka sekarang Allah juga senang dengan kita, terlepas kita melakukan mujizat dalam pelayanan, ATAU TIDAK.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)

MENGAPA TUHAN INGIN MEMBUNUH MUSA? (KEL 4:24-25)