Apakah Semua orang MATI dengan Kristus?
Salah satu pewahyuan paling mendalam dari Injil adalah " namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku.” (Gal 2:20). Watchman Nee menyebut ini Injil bagi umat Kristen: "Apa yang anda benci dari dirimu, sudahtergantung di kayu Salib Kristus."
Jika orang percaya bisa menangkap kebenaran “saya SUDAH mati”, maka setengah dari program gereja kita dipastikan berakhir. Kita akan berhenti berusaha mereformasi manusia lama karena manusia lama sudah mati. Dia tidak lagi hidup! Alih-alih fokus mengurusi daging atau meningkatkan kehidupan kita, kita akan bebas untuk pergi memberitahu tetangga tentang Dia yang telah memberikan hidupNya bagi mereka. Alih-alih berdoa untuk kebangunan rohani, kita malahan menjalani kebangunan rohani itu sendiri!
Dan jika kita semua melakukan itu, siapa yang akan tahu apa yang mungkin terjadi. *imagine!*
Sayangnya, karena kebanyakan orang Kristen tidak tahu bahwa mereka sudah mati, mereka terus berusaha menyalibkan dan mematikan apa yang sebenarnya sudah mati. Yesus mati sekali untuk semua tetapi orang agama Kristen memilih mati setiap hari. Alih-alih memperhitungkan sendiri telah mati bagi dosa, mereka mencoba melawan dosa di dalamnya dan itu adalah usaha sia-sia. Apakah Anda mematikan daging, mencambuk daging anda dengan ritual agamawi atau berjalan dalam daging., semuanya ini tidak ada untungnya!
Jika Anda ingin orang-orang Kristen terus tidak efektif dalam kesaksian mereka, ada dua kebohongan yang bisa anda beritakan: (1) Buat mereka percaya bahwa mereka tidak mati dengan Kristus, atau (2) Buat mereka percaya bahwa setiap orang telah mati – entahkah orang percaya atau tidak percaya. Lima puluh tahun yang lalu, dalam masa Watchman Nee, kebohongan pertama sangat menonjol. Tapi lihatlah diskusi di Media-Social hari ini dan Anda akan melihat topic yang kedua lebih sering dibahas: Semua manusia mati dengan Kristus. Seisi dunia telah dibangkitkan bersama dengan Kristus. Tidak semua orang tahu itu, tapi semua manusia sekarang dalam Kristus. Ini adalah pesan pembunuhan iman yang tidak melakukan apapun untuk menarik orang kafir ke dalam suatu hubungan dengan Pencipta Kehidupan. Ini memadamkan kebakaran dimana Allah telah menyala dalam jiwa yang gelisah dengan memberitakan kedamaian palsu dan mengolok-olok pertobatan sebagai pekerjaan kotor. Ini adalah pesan yang sangat menggoda dan konyol serta mengubah hal-hal esensi dalam kematianNya.
Sebab kasih Kristus yang menguasai kami, karena kami telah mengerti, bahwa jika satu orang sudah mati untuk semua orang, maka mereka semua sudah mati. Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka. (2Kor 5:14-15)
For the love of Christ compels us, because we
judge thus: that if One died for all, then all died; and He
died for all, that those who live should live no longer for themselves,
but for Him who died for them and rose again. (2 Cor 5:14-15, NKJV)
Jadi, Siapa yang sudah mati?
Beberapa orang menafsirkan kata-kata Paulus”semua mati” sebagai universal secara dangkal, berarti seluruh ras Adam mati di kayu salib di dalam Kristus. Mereka mencatat bahwa kata "semua" digunakan tiga kali dalam ayat ini dan pada dua kesempatan itu secara harfiah berarti "semua orang." Jadi masuk akal untuk menafsirkan ketiga kata "semua" dengan cara yang sama. Semua berarti semua. Semua = semua.
Hmmm, atau adakah maksud lain?
Maksud Paulus disini adalah bahwa Yesus mati sebagai perwakilan kita, Ia yang benar untuk orang yang tidak benar. Tiga kali dalam dua ayat dia menyoroti perwakilan sifat kematian Kristus: "Satu orang mati untuk semua orang ... Dia mati untuk semua .... Dia yang telah mati bagi mereka. "Jadi yang siapa yang mati? Yesus yang mati - hanya satu orang. Paulus mengatakan demikian tiga kali. Tapi manfaat penebusan satu kematian ini adalah untuk semua: Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. (Ibr 2:9)
Yesus mengalami kematian bagi semua orang. Dia mati sehingga kita semua dibebaskan dari dosa dan kematian dan diangkat kedalam kehidupan baru.
Jadi, mengapa Paulus mengatakan semua mati?
Manfaat kematian Kristus (sebagai Representasi manusia diatas salib) tersedia untuk semua orang tapi tidak semua orang mengalami manfaat tersebut. Apa manfaatnya?
Rm 6:7-11 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari
dosa. Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan
hidup juga dengan Dia. Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari
antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. Sebab
kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya,
dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. Demikianlah hendaknya kamu
memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah
dalam Kristus Yesus.
Manfaat kematian Kristus tidak dialami dalam kehidupan orang-orang yang tidak percaya kepadaNya. Paulus mengatakan bahwa kematian Kristus berlaku untuk mereka yang memiliki iman dalam representasiNya, yang berarti itu bagi semua orang percaya. Kita semua mati. Saya mati, anda mati, kita semua sudah mati. Tak satu pun dari kita perlu bergumul lagi dengan manusia lama yang telah mati itu. Penafsiran ini sangat konsisten dalam surat-surat Paulus lainnya:
Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang
telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? (Roma 6:3)
Baptisan air
adalah layanan pemakaman untuk orang mati. Ketika kita dikubur, kita tidak sedang
mematikan manusia lama itu, dia sudah mati dengan Kristus – tapi kita perlu mengekspresikan iman kita dalam karya salib
melalui sakramen baptisan air. Kita
berkata: "Saya percaya Yesus.
Dia mati bagi saya. KematianNya adalah kematianku
juga. " Ini bukan seperti yang mungkin
anda dengar dari orang yang
tidak percaya yang mengatakan:
Oh representasi kematian Yesus
hanya berlaku untuk mereka yang ingin Dia wakili. Salah besar!
Kotbahkan! Putuskan sekarang!
Jika Yesus tidak menantang orang untuk bertobat dan percaya Injil, Ia tidak akan disiksa dan dibunuh. Seandainya Dia berkhotbah, "Ini semua keren, Allah mengasihimu, tunggu saja Paulus, Dia bisa menjelaskan lebih baik daripada yang Aku katakan," maka orang-orang Farisi tidak akan menentangNya dengan keras. Tetapi Yesus berkhotbah dengan tegas. "Menurutmu, siapakah Aku ini?" Yesus ingin orang-orang percaya kepadaNya dan mereka tidak akan dihukum (Yoh 3:18), sementara Orang-orang Farisi tidak mau berpindah dari kematian menuju kehidupan (Yoh 5:24).
Dalam 2 Korintus, Paulus membandingkan dua jenis orang: (1) mereka yang telah meninggal dan sekarang hidup dan (2) mereka yang akan binasa. Kita yang telah mati dan sekarang tinggal bersama Kristus memiliki pesan yang indah bagi mereka yang akan binasa: Sekarang adalah waktu perkenan Allah, hari ini adalah hari keselamatan - bukan kemarin, bukan 2000 tahun yang lalu, tapi hari ini.
Komentar