Apakah Allah Cemburu?
Kesalahpahaman tentang istilah ‘Allah
yang Cemburu’ dapat mengarahkan
penyesatan kepercayaan. Jika anda berpikir bahwa Tuhan terus-menerus
menilai anda menurut perbuatan, anda tidak akan pernah merasa aman. Anda akan selamanya
bertanya-tanya apakah saya
telah melakukan cukup untuk menyenangkan hatiNya?
Beberapa waktu lalu saya menulis bahwa Allah mengasihi kita tanpa syarat, yang seolah-olah itu bertentangan dengan frase: Allah adalah Allah yang cemburu. Bagaimana saya berani bertentangan dengan kata-kata tertulis dalam Alkitab? Yah, jawabannya adalah karena saya sudah berjumpa Firman Yang Hidup dan saya berani memberitahu anda bahwa Yesus adalah gambaran Kasih dan Anugrah itu.
Namun, konsep Allah yang cemburu tetap sulit untuk dihapus dari pemikiran banyak orang Kristen. Kita telah sering mendengar bahwa IA mengasihi kita dengan kasih yang cemburu, dan hal itu mulai terdengar benar, meskipun sebenarnya tidak. Bahkan, cemburu jika menempel pada Anugrah dapat menjauhkan dari Kasih Karunia yang seharusnya bisa anda dapatkan dariNya.
Baru-baru ini, seseorang menyarankan saya melihat ayat ini dalam Yakobus:
Beberapa waktu lalu saya menulis bahwa Allah mengasihi kita tanpa syarat, yang seolah-olah itu bertentangan dengan frase: Allah adalah Allah yang cemburu. Bagaimana saya berani bertentangan dengan kata-kata tertulis dalam Alkitab? Yah, jawabannya adalah karena saya sudah berjumpa Firman Yang Hidup dan saya berani memberitahu anda bahwa Yesus adalah gambaran Kasih dan Anugrah itu.
Namun, konsep Allah yang cemburu tetap sulit untuk dihapus dari pemikiran banyak orang Kristen. Kita telah sering mendengar bahwa IA mengasihi kita dengan kasih yang cemburu, dan hal itu mulai terdengar benar, meskipun sebenarnya tidak. Bahkan, cemburu jika menempel pada Anugrah dapat menjauhkan dari Kasih Karunia yang seharusnya bisa anda dapatkan dariNya.
Baru-baru ini, seseorang menyarankan saya melihat ayat ini dalam Yakobus:
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Kitab Suci tanpa alasan berkata:
"Roh yang ditempatkan Allah di dalam diri kita, diingini-Nya dengan
cemburu!" (Yak 4:5)
Ayat ini
tampaknya menunjukkan bahwa Roh Kudus yang berdiam dalam diri kita tidak suka kalau kita menjadi sahabat dunia. Bahkan, hal itu dianggap
sebagai permusuhan dengan Allah.
Hai kamu, orang-orang
yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah
permusuhan dengan Allah? (Yak 4:4a)
Kedengarannya buruk kan? Tapi tunggu, itu akan menjadi lebih buruk lagi!
Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini,
ia menjadikan dirinya musuh Allah. (Yak 4:4b)
Saya sangat yakin, jika anda tidak tahu apa yang membuat perjanjian
baru benar-benar baru, maka bagian dalam Yakobus 4 ini
akan sangat menakutkan. Tapi sebenarnya itu adalah kabar baik – sebuah berita fantastis, kabar luar biasa baik! - seperti yang akan kita lihat dibawah ini...
Masalahnya dengan Yakobus 4:5
Jujur saja, Yakobus 4:5 adalah salah satu ayat aneh dalam Alkitab. Dibagian awal, Yakobus mengatakan ia mengutip kitab suci, tapi dikutip dari mana? Tidak ada yang tahu. Ini adalah misteri yang menjadi perdebatan teolog selama berabad-abad. Tapi itu tidak penting dibahas sekarang.
Yang penting adalah bahwa banyak orang menyimpulkan dari ayat ini bahwa Allah melihat kita dengan perasaan cemburu seorang Kekasih yang tidak pernah merasa aman. Ia selalu memandang untuk memastikan kita tetap setia dan benar. Inilah sebabnya kita tidak harus menjadi ramah dengan dunia. Cintai dunia dan Anda langsung menjadi musuh Allah. Dia akan memukul Anda.
dan argumen itu terus berlanjut…
Mari kita kesampingkan untuk saat arti dari kata SAHABAT (itu ada hubungannya dengan persatuan perjanjian) dan DUNIA (itu ada hubungannya dengan dunia di bawah pengaruh Setan), tetapi kita fokus pada CEMBURU. Apakah benar bahwa Allah sangat CEMBURU? Dan jika memang demikian, apa kebenaran dari hal ini?
Jujur saja, Yakobus 4:5 adalah salah satu ayat aneh dalam Alkitab. Dibagian awal, Yakobus mengatakan ia mengutip kitab suci, tapi dikutip dari mana? Tidak ada yang tahu. Ini adalah misteri yang menjadi perdebatan teolog selama berabad-abad. Tapi itu tidak penting dibahas sekarang.
Yang penting adalah bahwa banyak orang menyimpulkan dari ayat ini bahwa Allah melihat kita dengan perasaan cemburu seorang Kekasih yang tidak pernah merasa aman. Ia selalu memandang untuk memastikan kita tetap setia dan benar. Inilah sebabnya kita tidak harus menjadi ramah dengan dunia. Cintai dunia dan Anda langsung menjadi musuh Allah. Dia akan memukul Anda.
dan argumen itu terus berlanjut…
Mari kita kesampingkan untuk saat arti dari kata SAHABAT (itu ada hubungannya dengan persatuan perjanjian) dan DUNIA (itu ada hubungannya dengan dunia di bawah pengaruh Setan), tetapi kita fokus pada CEMBURU. Apakah benar bahwa Allah sangat CEMBURU? Dan jika memang demikian, apa kebenaran dari hal ini?
Apakah CEMBURU itu?
Cemburu adalah ketika Anda ingin memiliki apa yang orang lain miliki dan anda membenci mereka karena mereka memilikinya. Kedengarannya buruk, tapi itulah cemburu. Jangan biarkan orang lain mengatakan ada “Cemburu yang Baik." Itu sangat konyol. Karena cemburu atau iri hati adalah salah satu yang disebut sebagai tujuh dosa mematikan, kita mungkin bisa juga berbicara tentang "rakus yang baik". Haha..
Meski begitu, saya tahu ada orang-orang yang membaca ini dan gatal untuk mengoreksi saya. Mereka ingin memberitahu saya bahwa iri hati tampaknya hanya merupakan kesalahan dari perspektif manusia berdosa, tetapi jika Tuhan yang melakukan itu, tidak apa-apa. Mereka akan berkata, "Iri hati yang saleh, Cemburu yang kudus, tidak apa-apa."
Benarkah demikian?
Jika memang ada cemburu yang saleh, maka saya kira kita juga bisa bicara tentang percabulan yang saleh, sihir yang saleh, penyembahan berhala yang saleh, dan pembunuhan yang saleh dan untuk semua perbuatan yang disebut bersama dengan iri hati di Gal 5:19-21. Paulus mengatakan bahwa mereka yang melakukan hal-hal seperti itu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Hmmmm. Apakah itu berarti Tuhan yang iri hati itu akan dikeluarkan dari kerajaanNya sendiri?
Ini benar-benar sesuatu yang sulit dipahami. Allah tidak memiliki masalah iri hati atau cemburu. Bagaimana saya tahu? Karena Allah adalah kasih dan "Kasih itu sabar" (1 Kor 13:4).
Lalu kenapa Yakobus mengatakan tentang Roh Kudus yang cemburu?
Tidak! Yakobus tidak sedang berbicara tentang Roh Kudus sama sekali di ayat itu. Dia berbicara tentang roh dalam diri manusia. Anda adalah makhluk spiritual. Anda memiliki roh. Anda sebenarnya adalah roh. Jika anda tidak satu dengan Roh Kudus - terasing dari Allah - maka anda punya masalah besar. Dan salah satu gejalanya dari itu adalah iri hati atau cemburu.
Cobalah hidup terpisah dari Allah dan anda akan mati. Kita tidak dirancang untuk independent namun memiliki hubungan denganNya. Kita diciptakan untuk menerima dan memberikan cinta. Inilah sebabnya mengapa orang-orang yang tidak puas dengan kasih Allah cenderung tidak puas dalam hidup mereka, dan cenderung untuk iri hati. Ingat, iri hati/cemburu adalah ketika anda menginginkan apa yang tidak anda miliki.
Disinilah Yakobus menggambarkan masalah itu:
Dari
manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya
dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak
memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai
tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh
apa-apa, karena kamu tidak berdoa. (Yak 4:1-2)
Beberapa orang terlalu gengsi untuk meminta apa saja pada Tuhan. Mereka lebih suka melakukan semuanya sendiri. Atau mereka bertanya tetapi dengan motivasi yang salah. "Jika Engkau melakukan ini untukku Tuhan, saya akan melakukan itu untukMu. Setuju? "Kebanggaan akan hal tersebut adalah resep untuk bencana karena " Allah menentang orang yang congkak "(Yak 4:6).
Iri hati adalah gejala bahwa ada sesuatu yang salah.
Yakobus pada dasarnya mengatakan, jika anda tidak beristirahat dalam Allah, Anda akan selalu gelisah. Jika Anda tidak puas dengan Allah, Anda tidak akan puas dengan siapa pun juga. Anda akan berkelahi dan bertengkar dan mengingini apa yang tidak anda miliki karena iri hati.
Saya menghargai bahwa banyak teolog tidak akan setuju dengan saya - mereka akan berpendapat bahwa Yakobus mengacu pada Roh Kudus - jadi ijinkan saya memberikan tujuh alasan tentang itu.
7 alasan mengapa Yakobus 4:5 tidak menggambarkan karakter Allah
1.
Dalam
4 ayat sebelumnya, Yakobus
mendaftar hal yang berkaitan
dengan manusia: "Kamu membunuh, kamu iri hati, kamu berkelahi." Disini, Yakobus tidak berbicara tentang Tuhan tetapi manusia.
2.
Yakobus menggunakan kata "roh"
dua kali dalam suratnya. Dalam Yakobus 2:26 ia merujuk kepada roh manusia,
sama dengan ayat ini.
3.
Tuhan,
secara nature, tidak bisa iri (lihat 1 Korintus 13:4).
4.
Iri hati/cemburu adalah sebuah akibat kejatuhan daging dalam dosa (Gal 5:19-21).
5.
Iri hati (phthonos) disebutkan 9 kali dalam Perjanjian Baru, dan
itu selalu untuk menunjukkan tentang sesuatu yang dianggap jahat, sesuatu yang harus disingkirkan (2 Pet 2:1). Dan Allah tidak memiliki sifat-sifat jahat seperti
itu.
6.
Yakobus, sama seperti Paulus,
adalah seorang rasul kasih karunia. Karena kasih karunia hanya dapat diterima
oleh yang membutuhkan, maka Yakobus sebenarnya
sedang menunjukkan kebutuhan kita,
bukan ketidakamanan Allah (karena Allah tidak memiliki itu).
CH. Spurgeon mengatakan demikian juga tentang Yak 4:5
There
is a spirit, resident in the natural man, the human nature of man, which is
always inclined toward hate and envy, always wanting to get somewhat from other
men, and always grieved if other men seem to be or to have more than the person
himself has.
Spurgeon
goes on to ask: “How is this spirit to be met?” James supplies the answer in
the next verse.
But
he gives us more grace. (Jas 4:6)
Obat untuk apa
yang Anda alami
Hanya ada satu obat untuk manusia yang sudah jatuh dalam dosa dan obatnya bukanlah intimidasi yang akan semakin menyebabkan rasa bersalah. Ini adalah supranatural, kasih karunia Allah yang mentransformasi. Apa yang bisa mengubah orang berdosa menjadi orang kudus? Hanya Anugerah. Apa yang bisa menyelesaikan hati yang gelisah? Hanya Anugerah. Apa obat untuk kebencian dan perselisihan, perpecahan dan iri hati? Hanya Anugerah.
"Tapi Yakobus, aku takut kalau Allah tidak senang denganku, karena aku tidak memberikan yang terbaik bagiNya."
Hanya ada satu obat untuk manusia yang sudah jatuh dalam dosa dan obatnya bukanlah intimidasi yang akan semakin menyebabkan rasa bersalah. Ini adalah supranatural, kasih karunia Allah yang mentransformasi. Apa yang bisa mengubah orang berdosa menjadi orang kudus? Hanya Anugerah. Apa yang bisa menyelesaikan hati yang gelisah? Hanya Anugerah. Apa obat untuk kebencian dan perselisihan, perpecahan dan iri hati? Hanya Anugerah.
"Tapi Yakobus, aku takut kalau Allah tidak senang denganku, karena aku tidak memberikan yang terbaik bagiNya."
"Anda membutuhkan lebih banyak kasih
karunia!" Kata Yakobus.
"Tapi Yakobus, aku begitu gelisah, aku sangat lapar, aku kehausan."
"Anda membutuhkan lebih banyak kasih karunia!" Kata Yakobus.
"Tapi Yakobus, ada banyak intrik politik di gereja sekarang. Semua orang bertengkar dan saling memihak. "
"Anda semua perlu kasih karunia!" Kata Yakobus.
Allah duduk di takhta kasih karunia untuk melimpahkan kekayaan kasih karuniaNya atas semua orang yang membutuhkannya. Terima saja! Bila Anda menerima kasih karuniaNya, itu akan membebaskan anda dari ketidakpuasan, persaingan, ketidakamanan, kebencian, dan semua gejala lain dari kesepian, eksistensi tanpa cinta. Kasih karunia Allah adalah satu-satunya obat untuk dunia yang sakit dalam kedengkian.
"Tapi Yakobus, aku begitu gelisah, aku sangat lapar, aku kehausan."
"Anda membutuhkan lebih banyak kasih karunia!" Kata Yakobus.
"Tapi Yakobus, ada banyak intrik politik di gereja sekarang. Semua orang bertengkar dan saling memihak. "
"Anda semua perlu kasih karunia!" Kata Yakobus.
Allah duduk di takhta kasih karunia untuk melimpahkan kekayaan kasih karuniaNya atas semua orang yang membutuhkannya. Terima saja! Bila Anda menerima kasih karuniaNya, itu akan membebaskan anda dari ketidakpuasan, persaingan, ketidakamanan, kebencian, dan semua gejala lain dari kesepian, eksistensi tanpa cinta. Kasih karunia Allah adalah satu-satunya obat untuk dunia yang sakit dalam kedengkian.
#Selamat Bermetanoia
Komentar