ALLAH MENDISKUALIFIKASI? (1Kor 9:27)



Saya senang berlari dan beberapa tahun lalu saya juga pernah mengikuti lomba lari Marathon10Km dikota saya. Saya berlari sambil keringat terus menetes dan peluh ada dimana-mana. Meskipun saya belum pernah menang dan mendapatkan piala, tapi saya yakin kalau disiplin latihan lari yang saya lakukan setiap pagi itu akan diperhitungkan Allah dan mendapatkan poin besar dalam pertandingan iman saya.

Haha. Saya harap anda mencubit saya dan mengatakan bahwa saya sedang bercanda *pis!*

1Kor 9:27  Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.

Saya pernah mendengar orang menggunakan ayat di atas untuk menabur rasa takut dan ketidakamanan ke dalam hati Jemaat. Mereka mengatakan, "Jika Rasul Paulus saja mengkhawatirkan tentang ‘ditolak Allah”, maka Anda harus khawatir juga!"

Hmm.., oke.. jika itu adalah apa yang akan Anda kotbahkan, alangkah baiknya anda tidak hanya mengutip “ujung” nya saja, karena ayat 27 itu ayat terakhir di pasal itu. Dan lagi, kenapa tidak sekalian saja menyuruh jemaat untuk ikut Fitness dan menjaga asupan gizi seperti yang dilakukan oleh para Atlet. Lupakan salib, Fokus saja pada pelatihan jasmani. *think!*
Sungguh itu sebuah lelucon yang menyedihkan…

Saya harap Anda dapat melihat bahwa Paulus sedang berbicara secara metaforis. Bahkan, ia membandingkan kehidupan Kristiani sama halnya dengan berlomba di Olimpiade:

Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.(1 Kor 9:24-25)


Jika Anda
menyimpulkan ayat ini : bahwa tidak semua orang Kristen akan memperolehnya (ada juga yang ditolak oleh Allah, ayat 27) dan bahkan beberapa akan didiskualifikasi, maka Anda harus konsisten dan berkata, "Hanya satu orang saja yang mendapat hadiah" Dengan kata lain, hanya satu orang Kristen yang akan memenangkan perlombaan ini. Dan kalau memang begitu itu, mungkin saja orang itu adalah Paulus sendiri, atau mungkin Reinhard Bonnke atau Joseph Prince? Dan beberapa dari kita mungkin akan menyerah sekarang juga.
Tentu saja Paulus tidak mengatakan itu! Maksudnya adalah bahwa sama seperti pelari
yang termotivasi, demikian pula seharusnya kita. Bahkan, kita harus lebih dari itu, bukan karena 99% dari kita akan gagal, tapi karena kita berada untuk mahkota abadi yang berlangsung selamanya.

Sekarang inilah
yang penting, dimana metafora ini bisa disalah mengerti: kita berlomba dengan baik bukan supaya mendapatkan mahkota, melainkan kita berlomba dengan baik karena ada mahkota yang sudah tersedia untuk kita. Paulus membuat ini jelas dalam ayat berikutnya:

Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. (1Kor 9:26)

Therefore I run thus: not with uncertainty. (1 Cor 9:26, NKJV)

Sayangnya, banyak orang Kristen yang berjalan dalam ketidakpastian dan ketidakamanan. Apakah saya memperolehnya? Apakah saya akan sampai Finish? Paulus tidak seperti itu. Dia berlari dengan tujuan pasti sementara banyak orang Kristen berlomba tanpa tujuan dan khawatir tentang diskualifikasi.

Bagaimana kita bisa kalah?
Sekarang kita melihat bahwa Paulus tidak sedang mengancam keselamatan orang percaya, dan kita bisa bertanya: Lalu apa diskualifikasi (penolakan) yang dimaksudkan Paulus? Konteks ayat ini adalah hak Paulus sebagai rasul dan pemberita Injil:

Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. (1 Kor 9:16-17)

Orang-orang di Korintus belum murah hati dalam mendukung pelayanan Paulus dan inilah 2 respon Paulus terhadap hal itu :

1.   Saya memiliki hak untuk menerima dukungan materi dari Jemaat (lihat ayat 3-12, 13-14)

2.   Saya bahagia melepaskan hak itu jika hal itu semakin mempromosikan berita Injil (lihat ayat 12, 15)


Ini hal yang sangat rawan dan sensitive yaitu perihal “membayar pengkhotbah, tetapi kata-kata Paulus mengungkapkan sesuatu indah tentang hatinya untuk mereka yang terhilang:

Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.  Demikianlah bagi orang Yahudi aku menjadi seperti orang Yahudi, supaya aku memenangkan orang-orang Yahudi. Bagi orang-orang yang hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku sendiri tidak hidup di bawah hukum Taurat, supaya aku dapat memenangkan mereka yang hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat. Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. (1 Kor 9:19-22)

Dan kemudian,
dengan singkat Paulus menjelaskan motivasinya:

I do all things for the sake of the gospel, so that I may become a fellow partaker of it. (1 Cor 9:23, NASB)
Ini adalah kitab suci yang sangat penting dan Anda mungkin ingin memeriksanya dalam Alkitab Anda sendiri. Perhatikan bahwa beberapa terjemahan menghilangkan katafellow tapi itulah kata kuncinya. Paulus tidak bepergian ke seluruh dunia dan memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi, budak, dan yang lemah untuk menjadi mendapat bagian Injil - dia sudah mendapat bagian itu - tetapi untuk menjadi “fellow”. Dia melakukannya karena dia ingin berbagi berkat tentang Injil dengan orang lain:

And I do this for the sake of the good news (the Gospel), in order that I may... share in its [blessings along with you]. (1 Cor 9:23, AMP)

Orang-orang Korintus sangat pelit tetapi Paulus tidak khawatir perihal uang. Selama ia bisa berkhotbah dan memimpin orang-orang kepada Yesus, itu adalah hadiah yang lebih dari cukup baginya. Yesus mati untuk orang, bukan uang dan Paulus ingin memastikan Yesus mendapatkan apa yang sudah Yesus bayar:

Sebab siapakah pengharapan kami atau sukacita kami atau mahkota kemegahan kami di hadapan Yesus, Tuhan kita, pada waktu kedatangan-Nya, kalau bukan kamu? Sungguh, kamulah kemuliaan kami dan sukacita kami. (1Tes 2:19-20)

Sekarang kembali ke topik : Paulus tidak mengatakan kita bisa didiskualifikasi atau kehilangan keselamatan kita lagi seperti yang dia katakan dalam ayat-ayat diatas. Dia berbicara secara metaforis. Tidak seperti pelari Olimpiade, kita memiliki keyakinan bahwa kita pasti menang karena Kristus telah menang, dan mahkota sudah menanti kita!

Jadi itu adalah pertanyaan yang salah: Apakah saya dapat didiskualifikasi? Apakah Allah akan menolak saya? Jawabnya: Tidak bisa! Lalu, ini sebuah pertanyaan yang jauh lebih baik

Mengapa Paulus melakukan hal-hal yang dia lakukan itu?

Mengapa Paulus
melatih tubuhnya dan berlari dengan tujuan dan berpura-pura menjadi seorang atlet Olimpiade? Kenapa dia berpura-pura menjadi seorang budak, seorang Yahudi, dan seseorang di bawah hukum Taurat? Berikut adalah parafrase jawaban Paulus (saya menuliskannya dengan cara saya) :

Saya punya pekerjaan besar dan sangat indah - memberitakan Injil Kasih Karunia!! Proyek ini sangat istimewa dan saya menginginkannya. Saya ingin melihat orang dibebaskan Yesus. Itulah gairah saya. Itu yang membuat saya bangun dari tempat tidur setiap pagi.

Melakukan pekerjaan ini dengan baik, menuntut saya menjaga kebugaran dan kesehatan, itulah yang saya lakukan. Seperti pelari atau petinju di Olimpiade berjuang untuk hadiah, saya ada dalam line ini. Saya bukan seperti pelari yang tidak memenuhi syarat, dikalahkan dan pulang lebih awal. Itu bukan tipeku. Saya datang untuk menang dan menang besar. Banyak orang di luar sana dan Yesus mengasihi mereka semua. Dia membayar harga sangat tinggi untuk menebus mereka dan aku akan melakukan apa pun untuk mendapatkannya. Aku akan menjadi budak atau seorang Yahudi. atau bahkan akan bertindak seperti orang di bawah hukum Taurat -  yeah, bisa Anda bayangkan saya bertindak seperti di bawah Taurat?! Tapi itu menunjukkan betapa seriusnya saya!!!

Para peserta Olympiade berjalan selama karangan bunga itu tergantung disana. Tapi kita semua mendapatkan mahkota yang berlangsung selamanya. Kita memulai lomba ini dari garis finish karena Allah membuat kita kuat sampai akhir, kita tidak bisa kehilangan apa pun. Jadi, saudara-saudaraku, teruslah berlomba, teruslah berlari…



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)

MENGAPA TUHAN INGIN MEMBUNUH MUSA? (KEL 4:24-25)