D L Moody and Joseph Prince



Dwight Lyman Moody (5 Februari 1837 - 22 Desember 1899), juga dikenal sebagai DL Moody, adalah seorang penginjil Amerika dan penerbit yang mendirikan Moody Church, Northfield School dan Mount Hermon School di Massachusetts (sekarang Northfield Mount Hermon School), Moody Bible Institute dan Moody Publishers.
Pertobatannya memicu awal karirnya sebagai seorang penginjil. Namun aplikasi pertamanya untuk keanggotaan gereja, Mei 1855, ditolak.  

Ia tidak diterima sebagai anggota gereja sampai Mei 4, 1856. Gurunya, Mr Edward Kimball, pernah berkata:I can truly say, and in saying it I magnify the infinite grace of God as bestowed upon him, that I have seen few persons whose minds were spiritually darker than was his when he came into my Sunday School class; and I think that the committee of the Mount Vernon Church seldom met an applicant for membership more unlikely ever to become a Christian of clear and decided views of Gospel truth, still less to fill any extended sphere of public usefulness.”

Saat perjalanan ke Inggris pada musim semi tahun 1872, itulah awal saat ia menjadi terkenal sebagai seorang penginjil. Beberapa orang menyatakan ia adalah penginjil terbesar dari abad ke-19. Dia berkhotbah hampir seratus ribu kali dan datang ke persekutuan Plymouth Brethren. Pada beberapa kesempatan ia berkotbah di stadion dengan dihadiri 2.000 sampai 4.000 orang. Di Botanic Gardens Palace, pertemuan ini dihadiri antara 15.000 sampai 30.000 orang.

Hal ini terus berlanjut sepanjang 1874 dan 1875, dengan ribuan orang di semua pertemuannya. Selama kunjungannya ke Skotlandia ia dibantu oleh Andrew A. Bonar. Pengkotbah Baptis terkenal dari London, Charles Spurgeon, bahkan mengundangnya untuk berbicara dan mempromosikan dirinya juga. Ketika ia kembali ke Amerika Serikat, kerumunan mencapai 12.000 hingga 20.000 seperti di Inggris. Itu adalah hal biasa.

Apa sebenarnya yang Moody katakan tentang pesan Grace? Coba lihat di bawah ini. Ia tidak hanya seorang pengkhotbah Kasih Karunia, ia adalah seorang pendeta Radical Grace. Dibawah ini, saya membandingkan kesamaan antara DL Moody dan Joseph Prince:

1.     DL Moody: "Hukum menutup mulutku, kasih karunia membukanya. Hukum mengunci hatiku, kasih karunia membukanya; dan kemudian air mancur Anugrah mulai mengalir keluar. Ketika seorang  pria mendapatkan mata mereka terbuka untuk melihat kebenaran yang mulia, mereka akan berhenti berjuang. Mereka akan menyerah berusaha masuk ke dalam Kerajaan Allah dengan mentaati hukum. Mereka akan menyerahkan diri, dan mengambil keselamatan sebagai hadiah gratis. "

Joseph Prince: Sin has no power us because we are under grace. Grace does not give you license to sin but freedom to do what God wants. The Law kills. The Spirit gives life

2.     DL Moody: Kehidupan tidak pernah datang melalui hukum. Ketika Taurat diberikan, tiga ribu orang kehilangan nyawa, tetapi ketika kasih karunia dan kebenaran datang pada hari Pentakosta, tiga ribu orang memperoleh hidup. Berdasarkan undang-undang, jika seorang pria menjadi pemabuk, para hakim membawanya keluar dan melempari dia dengan batu sampai mati. Ketika anak yang hilang pulang, kasih karunia bertemu dengannya dan memeluknya. Taurat mengatakan, Lempari dia! Kasih Karunia berkata: rangkul dia! Taurat mengatakan: Pukul! Kasih Karunia mengatakan: Cium! Hukum mengejarnya, dan membelenggunya, kasih karunia berkata: Jangan sampai kehilangan dia lagi dan membiarkan dia pergi! Hukum memberitahu saya tentang kebejatan saya, kasih karunia datang dan membuat saya dicintai ".

Joseph Prince: The Law kills. The Spirit gives life. The power of sin is the law. If you want you church to sin more, preach the Law. Why do you think I preach grace radically. If you want people to change you have to preach grace radically! At Mont Sinai, when the Law was given 3000 died, at Mont Zion 3000 people were saved. God has moved mountains!

3.     DL Moody: Saya adalah salah satu yang pertama melanggar aturan sekolah. Kami memiliki seorang guru wanita, dan dia meminta saya tetap tinggal setelah kelas selesai. Saya pikir tongkat itu akan keluar lagi, dan saya siap memprotes hal itu. Suasana hatiku siap bertempur dengannya. Dia mengajak mengobrol denganku sendiri. Dia duduk dan mulai berbicara kepada saya dengan baik. Saya pikir itu lebih buruk daripada tongkat, saya tidak suka itu. Saya melihat ia tidak membawa tongkat apapun. Dia berkata: "Saya telah memutuskan bahwa jika saya tidak bisa mengendalikan sekolah dengan cinta, saya akan menyerah. Saya tidak akan menghukum lagi; dan jika kamu mencintaiku, cobalah mentaati aturan sekolah "Saya merasakan sesuatu di sini, di tenggorokanku.. Aku bukan orang yang sering menangis, tetapi itu tiba-tiba terjadi. Aku berkata padanya, "Anda tidak akan memiliki masalah lagi dengan saya?" dan dia berkata tidak. Itulah perbedaan antara hukum dan kasih karunia. Kristus berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu mentaati segala perintah-Ku." Dia membawa kita keluar dari bawah hukum Taurat, dan menempatkan kita di bawah kasih karunia. Anugrah mematahkan hati yang paling keras. Itu adalah kasih Allah yang mengirimkan AnakNya yang tunggal ke dalam dunia supaya Ia menyelamatkannya.

 Joseph Prince: God has taken us out from a prison called “sin” and has now transferred to a prison called “righteousness”. Is there anything you can do to take yourself from the prison of “sin” to the prison called “righteousness” ? If the answer is “no”, what makes you think anything you did can now put you back into the prison call “sin”? He who is forgiven much, loves much.

 
4.     DL Moody: "Hukum Taurat diberikan oleh Musa.
Kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus.

Hukum mengatakan
: Lakukan ini, maka engkau akan hidup.
Kasih Karunia berkata: Hiduplah, dan kemudian engkau lakukan.

Hukum mengatakan
: Upah dosa adalah maut.
GRACE mengatakan
: Karunia Allah ialah hidup yang kekal.

Hukum mengatakan
: Jiwa kamu berbuat dosa, kamu yang harus mati.
Kasih Karunia berkata: Barang siapa yang percaya Yesus, walaupun ia sudah mati, ia akan hidup, dan siapapun itu hidup dan yang percaya kepadaNya tidak akan pernah mati.

Hukum mengucapkan
: Penghukuman dan kematian.
Anugrah menyatakan: Pembenaran dan kehidupan.

Hukum mengatakan
: Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab Taurat untuk melakukannya.
Kasih Karunia berkata: Diberkatilah orang yang pelanggarannya diampuni, dosanya ditutupi, diberkatilah orang kepada siapa Tuhan tidak akan menyalahkan kejahatannya.

Hukum mengatakan
: Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Kasih Karunia berkata: Inilah kasih itu: Bukan kita mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.

Hukum berbicara tentang apa yang manusia harus lakukan untuk Tuhan.
Anugrah menceritakan apa yang telah dilakukan Kristus bagi manusia.

Aturan dikenakan pada sifat rentan terhadap ketidaktaatan.
Rahmat menciptakan alam cenderung ketaatan.

Hukum menuntut ketaatan melalui teror Tuhan.
Anugrah memberkati seorang pria demi kemurahan Allah.

Hukum menuntut kekudusan.
Anugrah memberi kekudusan.

Hukum mengatakan
: Kutuk dia!
Kasih Karunia bilang: Rangkul dia!

Hukum berbicara tentang pengorbanan imam yang setiap tahun terus-menerus, yang tidak pernah bisa membuat
kesempurnaan.
Kasih Karunia berkata: Tapi Yesus ini, setelah mempersembahkan hanya satu korban saja untuk dosa selamanya. . . oleh salah satu korban beroleh disempurnakan selamanya mereka yang dikuduskanNya.

Joseph Prince: The Law demands. Grace supplies. The Law speaks of what man must do for God. Grace tells of what Christ has done for man.

5.     DL Moody: "Tidak ada usaha dalam mengambil hadiah. Jika seorang pengemis datang ke rumah saya, dan meminta roti untuk dimakan, dan saya memberinya sepotong roti, tidak ada usaha keras dalam mengambil roti. Paulus berkata lagi: Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia. Paulus melakukan penalaran dengan cara ini: Bahwa jika saya bekerja untuk hadiah atau berusaha memberikan uang untuk itu, maka itu tidak menjadi hadiah . Satu-satunya cara untuk mendapatkan hadiah adalah dengan menganggapnya sebagai hadiah. "

Joseph Prince: Grace is unmerited favour. If grace can be earned it is not grace.

Nah itu dia perbandingannya DL Moody dan Joseph Prince. Di sinilah saya merasa aneh jika orang menerima pengajaran Moody, sementara mereka mengkritik Joseph Prince sesat. Sejujurnya saya berpikir, sebenarnya orang-orang itu tidak tahu siapa Moody, mereka tidak tahu apa yang ia khotbahkan. Demikian pula dengan Joseph Prince, mereka juga tidak pernah sungguh-sungguh mendengar kkotbah Joseph Prince. Saya harap artikel ini akan menempatkan "gagasan salah paham" bahwa pengajaran Kasih Karunia adalah gerakan sesat, terbantahkan. Secara pribadi saya pikir Pengkotbah yang tidak memberitakan Kasih Karunia seperti yang dikotbahkan DL Moody dan Joseph Prince harus membaca kembali Kitab Suci mereka dan bertanya pada diri sendiri "mengapa gereja mereka tidak tumbuh?" Apakah mereka mengajarkan seperti apa yang DL Moody dan Joseph Prince beritakan? Selamat bermetanoia!



Komentar

audy ponto mengatakan…
Setujuuuu Bro...!
nakal mengatakan…
Mantabh bang....
Izin CoPas ya Bang ^^

Postingan populer dari blog ini

Ibrani 12:6 Tuhan mencambuk anak-anakNya?

SAAT PENGHAKIMAN DIMULAI (1 Petrus 4:17)

MENGAPA TUHAN INGIN MEMBUNUH MUSA? (KEL 4:24-25)