GUWA KEHILANGAN AGAMA !!!

Dengan
memahami arti sebenarnya dari kata "RELIGION (Agama)" itu akan
membantu memperjelas pernyataan guwa diatas. Kata Inggris RELIGION diambil dari
kata Latin relgio, yang berarti "kewajiban" dan itu berasal dari kata kerja RELIGARE,
yang berarti "ikatan" atau "Mengikat erat"
(The Dictionary of Origin Word, John Ayto .)
Dari asal usul kata
"agama" saja itu sudah cukup menjelaskan betapa ‘bermasalahnya’
istilah itu. Agama mengikat orang dengan kuat, mewajibkan mereka untuk hidup
atau berperilaku dengan standar tertentu. Pada awal pemakaian kata “agama”,
kata itu dikaitkan dengan kewajiban manusia terhadap dewa-dewa kuno.. (zaman jadoel…)

Kekristenan
yang sejati berbeda dengan agama dalam banyak hal. Ada sebuah komentar tentang tinju yang menggambarkan
apa yang guwa maksud tadi. Seseorang berkata, "Bagi saya, tinju seperti balet, cuma gak ada musik, koreografi dan para penarinya tidak saling memukul."
Perbandingan antara tinju dan balet menggambarkan komparasi antara Kristen sejati
dan agama legalistik.
Kekristenan
yang sejati didasarkan pada Injil. Kata "injil"
berarti "kabar baik" trus, apa kabar baiknya? Kabar baiknya
adalah kita tidak harus mencoba untuk mencapai Allah dengan usaha kita lagi. Kabar
baiknya bahwa Allah telah mengulurkan tangan kepada kita dalam pribadi Yesus
Kristus. Kabar baiknya bahwa salib dan kuburan yang kosong itu cukup
menyebabkan Allah merobek “catatan
kejahatanmu” dan mengakhiri permainan legalisme, dengan menyatakan elo sebagai pemenang.
Yang kita butuhkan cuma
percaya pada karya Kristus. Itu saja - tidak ada yang
lain ! "Apakah yang harus kami perbuat,
supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus
kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah
kamu percaya kepada Dia yang
telah diutus Allah."
Murid-murid bertanya kepada Yesus dan jawaban
Yesus terdengar aneh di telinga agamais. Dia berkata, "Percaya saja... ‘ - itu saja.
Hah ?!
gak lakuin apa geetoooh ??? *garukgarukKepala*tuing ! elo serius ??cuman
percayah???? OhEmJi….
"Bukankah
kita harus melakukan hal-hal tertentu gitu?" Beberapa kalian mungkin
bertanya seperti itu. Jawabannya adalah : IYA ! kita memang akan melakukan hal-hal tertentu, bukan untuk
mencetak poin dengan Allah, tetapi
karena itu adalah DNA rohani kita menghasilkan karya bagiNya. Orang lain
mungkin menganggap apa yang kita lakukan itu sama saja dengan yang mereka
lakukan, tetapi hanya kita sendiri yang tahu esensinya. Kita tidak bertindak
atau bersikap dari siapa kita adanya, kita adalah pipa saluran kehidupan ilahi…
wow!
Agama
mengikat kamu, tetapi Yesus Kristus membebaskanmu. Agama mewajibkan kamu
bekerja untuk Allah, tetapi Yesus membebaskan kamu untuk melayani dengan kasih.
Agama membuat kamu lelah, tapi Yesus menyegarkan semangatmu dengan kehidupan
ilahiNya terus menerus.
Yesss!!!
Guwa udah kehilangan agama guwa. Akibatnya, guwa bisa datang dan mengenal Yesus
dengan intim. Guwa gak perlu mempelajari semua ajaran agama-agama di dunia.
Memang, guwa masih harus melakukan banyak hal yang mungkin dianggap kesalehan
sama orang agamawi, tapi intinya guwa hanya menikmati Yesus dan melakukan apa
yang guwa inginkan..

Kamu tidak akan pernah menyesali
keputusan ini!!!
Komentar