APAKAH AKU SALAH MEMAHAMI KEHENDAK TUHAN? (Bagian 2)
Miskonsepsi # 2: Tuhan Selalu Mengungkapkan KehendakNya secara Tiba-tiba dan
Dramatis
Seringkali ketika orang mengatakan bahwa Tuhan tidak mengungkapkan kehendakNya bagi hidup mereka, apa yang mereka maksudkan sebenarnya adalah bahwa mereka tidak mendengar suara audible dari surga. Tentu saja ada saat-saat Tuhan berbicara dengan cara yang sangat dramatis, tetapi lebih sering tidak dengan cara seperti itu, Tuhan menyatakan kehendak-Nya dengan cara yang jauh lebih “boros”, dan seringkali diungkapkan perlahan-lahan, lapis demi lapis, dari waktu ke waktu daripada diungkapkan satu kali saja.
Perhatikan Abraham, Bapa dari bangsa Israel, ketika Allah memanggil untuk "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.” Allah meminta Abraham untuk meninggalkan segala sesuatu untuk sesuatu yang sama sekali tidak diketahuinya. Panggilan Allah kepada Abraham tidak termasuk alamat tertentu, hanya panggilan untuk pergi saja. Sama halnya dengan Abraham, Allah menyatakan rencanaNya satu langkah pada satu waktu bagi kita.
Jika Tuhan mengungkapkan rencanaNya bagi hidup kita dari awal sampai akhir sekaligus, kita akan cenderung mengejar hasil akhir itu daripada mengikutiNya. Tuhan tidak ingin hanya mengirim Abraham mendapatkan warisannya, tetapi lebih dari itu Allah ingin menuntun dia. Dalam mengikut Tuhan, Abraham menemukan banyak hal yang menakjubkan. Tanah dan warisan yang Allah berikan memang sesuatu yang indah, akan tetapi ada hadiah lain yang jauh lebih besar, yakni perjalanan bersama pribadi Allah sendiri. "Abram," Tuhan berkata “I am…your exceedingly great reward” (Gen. 15:1, NKJV).
Jika Anda berpikir anda memiliki semua ‘informasi’ dan anda tahu persis di mana Tuhan akan membawa anda dan bagaimana Dia akan membuat anda di sana, bersiaplah-siaplah untuk kecewa. Kehendak Allah tidak pernah diungkapkan dengan cara seperti itu karena itu akan meniadakan kebutuhan kita akan ketergantungan kepadaNya. Pada akhirnya apakah kita memenuhi kehendak Tuhan bagi hidup kita tergantung pada apakah kita mengikutiNya atau tidak. Pada akhirnya kita semua akan menemukan bahwa hadiah yang sebenarnya bukanlah karir yang dahsyat, pasangan yang sempurna, atau pendidikan yang tepat. Hadiah sebenarnya adalah pribadiNya sendiri.
Pewahyuan penuh dari Allah jarang datang sebagai pencerahan mendadak. Dia memanggil kita dan melihat apakah kita akan mengikutiNya walaupun tanpa mengetahui semua detail rinciannya. Ketika Dia melihat bahwa kita mengambil langkah ketaatan, maka Dia akan mewahyukan langkah berikutnya. Yesus meletakkan prinsip dalam Lukas 16:10 yang mutlak penting dalam upaya menemukan kehendak Allah bagi hidup kita. Yesus berkata: "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.” Allah memanggil kita untuk hal-hal kecil sebelum Dia memanggil kita untuk hal-hal besar. Banyak orang ingin Tuhan berbicara dengan suara terdengar dari Surga serta memberikan arahan, namun mereka enggan mengikuti petunjuk kecil yang mereka miliki. Jika Anda tidak melakukan apa yang sudah anda ketahui untuk dilakukan, mengapa Tuhan harus memberikan petunjuk lebih lanjut? Jika Anda tidak setia dalam hal-hal kecil, mengapa Tuhan harus mempercayakan anda dengan hal-hal yang lebih penting?
Ketika anda berpikir tentang panggilan Allah untuk hidup anda, jangan berpikir begitu banyak tentang dimana anda akan berakhir atau apa yang harus anda siapkan. Lebih baik berpikirlah apa yang ada di tangan anda sekarang? Apa yang Dia inginkan dari anda hari ini? Ketika Anda terus mengikutiNya dalam ketaatan, langkah demi langkah dan hari demi hari, gambaran panggilan itu akan menjadi semakin jelas dan Dia akan mempercayakan anda lebih dan lebih lagi. Akhirnya hari itu akan datang ketika anda akan melihat kembali betapa banyak langkah yang telah anda ambil dalam iman dan ketaatan, dan anda akan melihat bagaimana Tuhan dengan hati-hati dan strategis mengatur masing-masing langkah dengan cara yang tidak pernah bisa direkayasa dalam kekuatan anda sendiri. Amen.
Komentar